Kolaborasi Sukseskan GN 1.000 Startup Digital, Wali Kota Sutiaji Ajak Anak Muda Jadi Inovator

Kolaborasi Sukseskan GN 1.000 Startup Digital, Wali Kota Sutiaji Ajak Anak Muda Jadi Inovator

Malang, Memorandum.co.id - Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mendorong kalangan muda Kota Malang semakin menguatkan diri dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki sehingga menjadi generasi yang kreatif, mandiri dan memilkiki daya saing. Harapan ini tersampaikan dalam kegiatan roadshow ‘Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital 2023 Jawa Timur’, di Gedung MCC Kota Malang, Kamis (25/5). Gelaran tersebut diprakarsai atas kerjasama Pemkot Malang, Korem 083/ Baladhika Jaya dan Kementerian Kominfo RI. Seminar yang diikuti oleh 500 peserta anak muda di Kota Malang ini salah satu upaya dari Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dalam melanjutkan pencarian calon startup founder di Kota Malang. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital merupakan langkah awal bagi untuk menciptakan masa depan ekonomi digital yang akan mengubah nasib bangsa. Gerakan ini ingin menciptakan banyak perusahaan rintisan berbasis digital yang akan mentransformasi Indonesia menjadi negara maju dengan anak muda sebagai motor penggeraknya. Hadir pada kegiatan ini Wali Kota Malang Drs H Sutiaji, Danrem 083/ Baladhika Jaya Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor Agnie Aditya, dan Ketua Tim Startup Digital Kementerian Kominfo RI Sonny Hendra Sudaryana ST MMT. Wali Kota Sutiaji mengharapkan seminar ini mampu memberi motivasi bagi startup-startup digital Kota Malang untuk mengembangkan kreativitas dan memberikan karya terbaiknya. “Saya sangat antusias dan menyambut positif digelarnya tahap demi tahap dari gerakan ini dan saya juga menghimbau kepada anak muda Kota Malang yang penuh kreativitas untuk ikut serta menjadi inovator melalui gerakan ini,” ujarnya. Sutiaji menjelaskan pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang sangat signifikan dan ini harapannya dapat terus dipacu. “Terlebih saat ini, sudah ada wadah inkubasi yaitu MCC untuk mendorong generasi muda agar terus berkarya meningkatkan kreativitasnya,” katanya. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi, serta inovasi telah melahirkan bentuk aktivitas ekonomi kreatif. Sejalan itu, indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan transformasi dan penguatan struktur ekonomi melalui pengembangan ekonomi kreatif, yang saat ini sedang dikembangkan. Potensi industri digital di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Saat ini ada sekitar 202.6 juta pengguna internet dan 98.2% merupakan pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan e-commerce dan bisnis berbasis teknologi digital di tanah air. Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan, bahwa e-commerce menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia, volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 104 miliar di tahun 2025. Di sisi lain, salah satu faktor pendukung yang menentukan kemajuan sebuah negara adalah jumlah entrepreneur. Hingga 2021 lalu, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 3,47% dari total penduduk. Melihat fakta tersebut, kita sebenarnya memiliki peluang untuk menciptakan entrepreneur nation dengan memanfaatkan teknologi digital yang akan menjadikan kita tuan rumah di negara sendiri. Sementara itu, Sonny Hendra Sudaryana menyampaikan dengan menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 start up digital ini diharapkan mampu melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas. “Juga memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi digital serta peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun perekonomian daerah dan nasional,” terangnya. Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital tahun 2021 telah dilaksanakan di 20 daerah di Indonesia dan dibagi dalam beberapa tahap. Dengan bantuan aplikasi 1.000 Startup Digital, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital tahun ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Dimulai di tahun 2022, gerakan nasional ini dapat mencakup seluruh daerah dan pelosok negeri. (ari/gus)

Sumber: