Atasi Pengangguran, Disnaker Kabupaten Malang Latih 265 Pelajar SMK

Atasi Pengangguran, Disnaker Kabupaten Malang Latih 265 Pelajar SMK

Malang, memorandum.co.id - Sebanyak 265 pelajar SMK mendapatkan pelatihan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang. Ini untuk menciptakan tenaga kerja yang handal dan mengatasi angka pengangguran. Kepala Disnaker Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo menyampaikan pihaknya berupaya mendorong generasi muda menjadi generasi handal. “Kegiatan ini dilakukan oleh bidang pelatihan dan produktivitas (lattas) tenaga kerja, yang memiliki kegiatan pelatihan memasuki dunia kerja,” terangnya, Kamis (4/5/2023). Yoyok mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan tahap kedua, yang dilaksanakan pada Selasa hingga Jumat (2-5/5) di Hotel Savana Kota Malang. Pada tahap kedua ini diikuti 133 siswa SMK dari 32 lembaga SMK di Kabupaten Malang. Sedangkan, tahap pertama sudah dilaksanakan pada Maret lalu yang diikuti 132 siswa, sehingga total peserta kegiatan ini sebanyak 265 siswa. Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan pekerja handal, karena bidang Lattas mempunyai tugas mempersiapkan pelajar menjadi pekerja siap kerja. Ini merupakan salah satu problem solving untuk mengatasi masalah pengangguran lulusan SMK. “Pelatihan ini diharapkan nantinya para lulusan SMK menjadi tenaga kerja yang handal dan tidak hanya menjadi pekerja,” kata Yoyok. Kadisnaker menambahkan berdasarkan data yang didapatkan disnaker dari Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) Kabupaten Malang, menyebutkan lulusan SMK sebanyak 14 ribuan di Kabupaten Malang setiap tahun. Lulusan 14 ribuan orang ini dari 142 SMK baik negeri dan swasta. Tidak semua lulusan terserap lapangan pekerjaan. Sementara data dari Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Malang menyebutkan jumlah lulusan SMK tahun 2020 sejumlah 13.379 siswa. “Disnaker memberikan pelatihan untuk menyiapkan adik-adik ini siap memasuki dunia kerja. Disnaker mempunyai tugas memfasilitasi pencari kerja dan penyedia kerja,” jelas Yoyok. Mereka yang semula sebagai pelajar, menurutnya dengan kegiatan ini akan dikuatkan agar memiliki mental pekerja yang handal. Kegiatan ini membekali para peserta dengan materi-materi yang sesuai kebutuhan dan disajikan oleh para narasumber. Misalnya, pembentukan karakter dari traineer nasional Dedy Marquis yang menyajikan materi mengenai capacity building. Sedangkan, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Hj Hastini Ratna Dewi menyampaikan materi perbedaan dunia kerja dan sekolah. Sementara, materi kesiapan kerja bagi lulusan SMK disampaikan dari Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM Assoc Prof Dr Tulus Winarsunu. Bersamaan, vokasi UMM menawarkan pekerjaan di sektor formal di Jepang dengan gaji tinggi hingga Rp18 juta per bulan. Dari Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) Kabupaten Malang juga turut memberikan materi Memasuki Dunia Kerja Merupakan Sebuah Pilihan. Selain itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Malang memberikan materi Sukses Lolos Wawancara dan Membuat Lamaran Kerja. Ada yang berbeda dengan pelatihan tahap I dan tahap II. Pada pelatihan tahap II ini dilengkapi dengan materi Literasi Keuangan dari Bank Jatim. Selain itu, ada materi ‘Aplikasi Siap Kerja dan Pendaftaran Pelamar Kerja Online’ dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur. Yoyok menjelaskan materi literasi keuangan dihadirkan oleh Disnaker agar para siswa melek literasi dan mampu mengolah keuangan ketika sudah bekerja. “Namun tantangannya ketika lulus sekolah, tidak semua bisa diterima di lingkungan kerja. Sekalipun diterima, kadang tidak sesuai dengan kompetensi. Maka dari itu dalam pelatihan ini sengaja menghadirkan pemateri dari Apindo. Agar membagikan materi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memiliki daya saing,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Lattas Sri Mahanani Rahayu menjelaskan pesertanya yang merupakan pelajar pilihan dari sekolah yang dicetak untuk menjadi generasi siap kerja. Selain itu mereka juga dilatih untuk menjadi pekerja yang handal, memiliki etos kerja tinggi dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. “Jadi kami memang merancang dari dasar, para peserta disiapkan karakternya agar menjadi pekerja handal. Setelah mendapatkan dasarnya, baru diperkaya dengan materi-materi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Selanjutnya, ada rekrutmen tenaga kerja baru,” beber Nani. Nani mengatakan bersanmaan digelar job matching yang bisa diikuti peserta pada tanggal 5 Mei mendatang. Job matching ini diikuti oleh tujuh perusahaan. Yaitu, PT Pesta Pora Abadi, PT Optik Internasional, PT Permodalan Nasional Madani, PT Edutrain, PT Taring, persiapan kerja ke Jepang oleh Vokasi UMM dan penempatan kerja ke Korea Selatan dari PT Bina Mandiri. “Jadi nanti ketika materi semua sudah diberikan, pada hari terakhir akan ada job matching sehingga memberikan kesempatan bagi para peserta yang ingin melamar kerja. Kami memberikan fasilitas bagi pencari kerja dan penyedia lapangan kerja untuk melakukan interaksi. Harapannya, banyak peserta yang terserap di dunia kerja,” katanya. (kid/ari)

Sumber: