FWLM Jember Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Sehat untuk Demokrasi Bermartabat

FWLM Jember Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Sehat untuk Demokrasi Bermartabat

Jember, memorandum.co.id - Semakin dekatnya gelaran pemilihan umum (Pemilu) Presiden RI dan anggota dewan perwakilan rakyat, puluhan awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember mendeklarasikan terbentuknya lembaga pemantau pemilu independen. Lembaga ini tidak hanya beranggotakan para pekerja media, tapi juga terbuka bagi mahasiswa, aktivis, penggerak masyarakat sipil, serta masyarakat umum dari berbagai latar belakang. Ketua FWLM Jember, Ihya Ulumiddin menyampaikan, peran masyarakat sipil sangat penting dalam penyelenggaraan pemilu. Karena hingga kini, pelaksanaan pemilu masih dibayang-bayangi oleh berbagai kecurangan. Mulai yang dilakukan oknum penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu beserta jajarannya, hingga tim pemenangan dan partai politik yang menjadi peserta pemilu. Dia meyakini, pemilu yang sehat akan menghasilkan demokrasi yang bermartabat. Dan pemilu yang jujur, bakal melahirkan wakil rakyat dan pemimpin yang berintegritas. “Oleh karena itu, peran masyarakat sangat dibutuhkan. Misalnya, terlibat langsung dalam pengawasan partisipatif melalui lembaga pemantau independen ini,” kata Udik, sapaan dia. Pernyataan itu disampaikan Udik di sela-sela kegiatan bagi-bagi ratusan takjil dan buka puasa bersama. Kegiatan itu berpusat di Pujasera Tamara Jl PB Soedirman depan Kodim 0824 Jember, Jumat (14/4) sore. Tak hanya pengurus dan anggota FWLM, aksi sosial ini juga diikuti oleh Relawan RTIK Jember dan Yayasan Lingkungan Hidup Adiguna (Yalidi) Jember. “Tadi kami juga mengajak para relawan muda RTIK dan aktivis yang bergerak di bidang sosial dari Yalidi untuk bergabung. Termasuk dari elemen organisasi lain di Jember. Karena desain lembaga ini sifatnya memang terbuka dan independen,” papar Udik. Sabtu (15/4/2023) Alumnus Fakultas Hukum Universitas Jember ini memaparkan, secara konsepsi, lembaga pemantau tersebut bakal turut mengawasi penyelenggaraan pemilu mulai dari tahap kampanye hingga rekapitulasi di tingkat kabupaten. Wilayah pemantauannya akan tersebar di 31 kecamatan, termasuk menyoroti potensi pelanggaran di ruang digital. “Kami yakin, SDM yang terhimpun nanti akan mampu menjadikan pemilu di Jember lebih berkualitas. Karena memang terdiri dari berbagai unsur dan latar belakang,” tuturnya. Sekretaris FWLM Jember Khoirus Sholeh menambahkan, sejauh ini pihaknya telah berkonsultasi dengan KPU dan Bawaslu Jember tentang rencana pendirian lembaga pemantau pemilu tersebut. Setelah ini, tinggal mendaftarkan kelembagaan di Bakesbangpol Jember, serta Bawaslu Jember untuk proses verifikasi. “Jika semua tahap legalisasi kelembagaan sudah selesai, nanti dilanjut dengan melengkapi struktur kepengurusan. Mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan. Bila perlu sampai kelurahan dan desa. Targetnya, setelah Lebaran kami sudah running,” urainya. Dia pun menyampaikan, jika ada elemen masyarakat Jember yang ingin bergabung menjadi pemantau pemilu independen, silakan mendatangi sekretariat FWLM Jember di kawasan Tamara Resto depan Kodim 0824 Jember di Jl PB Soedirman, Kecamatan Patrang. “Kami menanti keterlibatan warga Jember dalam mendukung terciptanya pemilu yang sehat untuk demokrasi yang bermartabat,” pungkasnya. (edy)

Sumber: