Air Bengawan Keruh, PDAM Matikan Saluran ke Pelanggan

Air Bengawan Keruh, PDAM Matikan Saluran ke Pelanggan

Bojonegoro, Memorandum.co.id - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bojonegoro terpaksa memutus suplai saluran air bersih ke pelanggan selama sehari beberapa hari lalu. [penci_ads id="penci_ads_4"] Sebab, beberapa hari terakhir air sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kota Bojonegoro kondisinya keruh menghitam. Pemutusan dilakukan karena sebagian bahan baku air diambil dari sungai tersebut. Menghitamnya air ini sudah terjadi seminggu lalu terlihat di Kecamatan Ngraho dan Padangan. "Pekan lalu kami matikan satu hari distribusi air yang menggunakan air bengawan. Tapi, setelahnya sudah normal kembali," ujar Plt Direktur PDAM Joko Siswanto, Kamis (5/12). Ia menerangkan, pihaknya masih menunggu informasi terkait hasil uji laboratorium sampel air bengawan yang diambil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro pada 24 November lalu. Karena, air baku PDAM Bojonegoro yang didistribusikan ada tiga sumber, yakni air bengawan, mata air, dan sumur bor.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Sumber air baku PDAM yang berasal dari pengolahan air bengawan, di antaranya wilayah Kecamatan Padangan, Purwosari, Kanor, Sumberrejo, dan Trucuk. Air bengawan tersebut diolah menggunakan instalasi pengolahan air (IPA) di wilayah Kecamatan Trucuk, Padangan, Purwosari, dan Kanor. "Kami sudah mengantisipasi dengan IPA. Serta kami siapkan tandon apabila kondisi air baku mengeruh, tetapi warga juga sebisa mungkin menandon air buat jaga-jaga," jelasnya. Sekadar diketahui, saat ini PDAM sudah mengkaver 14 kecamatan dari total 28 kecamatan. Jumlah pelanggannya saat ini sudah mencapai 37.895 pelanggan. (top/har/mik)

Sumber: