Anggota Arisan Mengamuk
Tulungagung, Memorandum.co.id - Sejumlah warga Desa Pojok, Kecamatan Campurdarat bersama anggota arisan 'piyu' nampak memenuhi halaman rumah Sukilan (penggagas arisan piyu) pada Rabu (4/12) malam. [penci_ads id="penci_ads_4"] Tujuan mereka ialah mencari Sukilan yang diduga menghilang setelah uang arisan terkumpul Rp 10 miliar. Indikasi menghilangnya Sukilan diketahui setelah arisan macet dan gagal mengembalikan uang anggotanya. Bahkan beberapa waktu lalu, sebagian anggota arisan sudah mengadukan masalah ini ke polisi. Namun masih sebatas aduan, belum sampai pada tahap laporan karena beberapa alasan. Tetapi kemarin, mereka kembali mendatangi rumah Sukilan. Di rumah itu hanya ada anak-anak Sukilan. Sedangkan yang bersangkutan kabur entah ke mana. Massa yang geram semakin dibuat panas setelah mengetahui mobil innova milik Sukilan tiba-tiba dijual. Padahal anggota arisan meminta, agar mobil tersebut tidak dipindah tangankan dan dibiarkan menjadi aset sekaligus jaminan ganti rugi. Soim (42), salah satu warga mengatakan karena proses yang berbelit, dan adanya upaya keluarga Sukilan menjual mobil membuat anggota arisan kesal. “Marah. Soalnya yang punya arisan kabur tidak ada kabarnya,” terangnya. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Kemarahan warga pun menjadi-jadi, hingga melempari kaca dan jendela rumah Sukilan dengan batu dan potongan cor beton. Tak ayal, kaca depan dan jendela rumah Sukilan pecah. Polisi yang datang ke lokasi langsung berupaya mendinginkan suasana. Kemudian membawa keluarga Sukilan dan anggota arisan berdiskusi di balai desa setempat. “Yang rusak bagian kaca depan, jendela juga rusak,” tutur Soim. Sementara menurut Oddo, salah satu anggota arisan, yang diinginkannya saat ini adalah kejelasan status dan keberadaan Sukilan. Dirinya berharap Sulikan pulang dan menjelaskan semuanya. Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Septiadi yang mengikuti diskusi mengatakan, aduan korban arisan sudah masuk ke polres dan masih didalami. “Kita jelaskan bagaimana proses hukumnya kepada peserta arisan atas aduan kemarin, dan sudah menerima. Kita minta mereka juga tidak mudah terpancing dengan pihak-pihak yang tidak mengerti dan memperkeruh suasana,” terangnya. Hendi berpesan kepada anggota arisan supaya tidak membuat masalah baru dengan berbuat anarkis. Baginya yang lebih penting adalah menyelesaikan masalah ini. Termasuk meminta keluarga bersedia membujuk Sukilan agar mau pulang dan menyelesaikan masalahnya. “Jangan sampai masalah yang sudah ada ditambahi lagi dengan masalah baru,” ucapnya. [penci_ads id="penci_ads_4"] Kapolsek Campurdarat AKP Maga Fidri Isdiawan menyampaikan, guna meminimalkan gesekan di masyarakat pasca kejadian Rabu malam, sudah ada inisiatif dari anggota arisan mengganti kaca dan jendela yang rusak. “Tdak, tidak ada yang ditahan. Kita upayakan mediasi dan peserta arisan sepakat mengganti kaca yang pecah,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, arisan piyu yang didirikan Sukilan ini sudah berjalan cukup lama. Namun mengalami masalah sejak setahun terakhir. Banyaknya jumlah peserta dan besarnya nilai piyu dalam arisan ini ditafsir mencapai Rp 10 miliar. ( fir/mad/rif)
Sumber: