Gubernur Khofifah Harap Masyarakat Lalui Ramadan dengan Tertib dan Khusyuk

Gubernur Khofifah Harap Masyarakat Lalui Ramadan dengan Tertib dan Khusyuk

Khofifah Indar Parawansa di pelataran Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Surabaya, memorandum.co.id - Menapaki Bulan Suci Ramadan 1444 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan selamat atas datangnya bulan penuh kemuliaan ini. Dia berharap, seluruh umat muslim bisa lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah. "Selamat menyambut datangnya bulan Ramadan yang penuh kemuliaan. Semoga Allah pertemukan kita dengan lailatulqadar. Amin,” ucapnya, Kamis (23/3). Selama 30 hari ke depan hingga menuju hari kemenangan, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengimbau kepada seluruh warga untuk saling menghormati dan menjaga keamanan serta ketertiban. Dia ingin Ramadan tahun ini dapat dilalui dengan khusyuk dan penuh keberkahan. Yakni, dengan saling menghormati dan memupuk persaudaraan. "Masyarakat Jatim adalah masyarakat yang majemuk. Masyarakat yang terdiri dari beragam latar belakang agama dan suku. Selama bulan Ramadan ini, kami mengimbau agar masyarakat Jatim tetap saling menghormati dan menjaga kamtibmas," pesan Khofifah. Sebagai salah satu cara menghormati umat muslim yang sedang berpuasa, maka pihaknya meminta para pelaku usaha makanan dan minuman (mamin) agar menjajakan makanan secara tidak mencolok. Salah satunya dengan menggunakan tirai. Dengan demikian, masyarakat nonmuslim bisa tetap mendapat kemudahan apabila ingin membeli mamin pada siang hari selama Ramadan. Namun tetap menghormati umat muslim yang sedang berpuasa. Selain itu, Khofifah juga mengimbau agar pedagang maupun pelaku usaha tidak menjual atau menyajikan minuman beralkohol (mihol). "Silakan berjualan, tapi lakukan dengan tidak mencolok. Gunakan tirai di siang hari untuk menghormati umat muslim yang sedang berpuasa,” ujarnya. Khofifah memaparkan bahwa dalam kondisi berpuasa, secara psikologis rongga-rongga di dalam otak manusia bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Dengan datangnya bulan Ramadan, Khofifah menyebut mampu menjadikan semangat optimisme terbangun dari setiap lapisan masyarakat. "Oleh karena itu, bangunan optimisme yang bisa kita dapatkan dari semangat Romadan mudah-mudahan bisa diperoleh juga oleh seluruh masyarakat," sebutnya. "Dengan demikian, mereka akan terbangun kebangkitan berbagai sisi kehidupannya, sosialnya, budayanya, kerukunannya, ekonominya, semuanya akan mengalami kebangkitan yang lebih produktif lagi," sambung Khofifah. (bin)

Sumber: