Di Madivif 2 Kostrad, Gubernur Jatim Pesan Agar Cegah Intoleransi

Di Madivif 2 Kostrad, Gubernur Jatim Pesan Agar Cegah Intoleransi

Malang, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa berpesan, agar mengedepankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan antar kehidupan bersosial. Pernyataan itu disampaikan, saat Gubernur Jatim menjadi pembicara dalam Forum Diskusi, Persit Kartika Chandra Kirana Koordinasi Cabang Divif 2 PG Kostrad di Madivif 2 Kostrad Singosari, Kabupaten Malang, Jumat sore (18/03/23). "Salah satunya, dengan menangkal berbagai paham radikal dan sejenisnya. Terutama yang bertentangan dengan ideologi bangsa dan membawa perpecahan," terang Gubernur Jatim. Selain itu, kata dia, juga mengedepankan kembali gotong royong dan tenggang rasa antar kehidupan sosial. Penguatan akidah dan nilai nilai keagamaan di atas paham lain yang bersifat radikal. "Keberagaman di Indonesia ini, sangat luar biasa. Kalau pak presiden Jokowi ditanya Ashraf Ghani dari Afghanistan. Ada berapa suku di Indonesia, presiden menjawab 714 suku," lanjutnya. Lalu, tambahnya, bagaimana caranya membangun harmoni dari ratusan suku. Karena di Afghanistan hanya 7 suku, kalau beda pendapat, jadi permasalahan meruncing dan berkepanjangan. "Artinya, menjadi penting betapa pembelajaran dari negara negara. Tidak mudah me-manage keberagaman diantara suku bangsa adat istiadat, budaya, agama, stratifikasi sosial, ekonomi," lanjut Khofifah. Membangun Harmonius Partnership, kata dia, menjadi penting. Mengasah kearifan lokal di setiap daerah. Mengkonstruksi timbulnya simbiosis yang sebagai sendi persatuan. Mutual menjadi pondasi yang kokoh, jika ada yang berpotensi memecah persaudaraan dan persatuan. "Kita sudah ada kekuatan untuk menghalaunya lewat mutual understanding. Harus diasah. Tidak bisa mengalir secara natural. Harus ada proses yang terus terbentuk dari semua lini semua lini," pungkasnya. (edr)

Sumber: