Menteri Koperasi Kritik Sertifikasi Halal UMKM Butuh Waktu Lama
Surabaya, memorandum.co.id - Kebutuhan memenuhi sertifikasi halal bagi produk UMKM dan industri di Indonesia memerlukan waktu cukup lama. Lamanya proses ini menjadi kritik Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki yang disampaikan saat Jatim Halal Fest di Jatim Expo, Jumat (17/3/2023). “Ini menjadi pekerjaan besar, karena proses sertifikat halal memerlukan waktu yang lama,” tegas Teten Masduki dihadapan peserta dan undangan Halal Fest. Teten menyampaikan, sertifikat halal sangat penting. Karena kebutuhan itu, bisa menjadi syarat menembus kebutuhan pasar dunia, khususnya negara negara Islam. Teten menyampaikan, seluruh dunia sedang mencari keunggulan domestiknya. “Dan di industri halal ini juga mencari keunggulan yang dipunyai. Seperti kebutuhan rempah dan pertanian, hasil laut,” tegas Teted. Hasil laut, dan rempah menurut Teten Masduki masih terbuka luas. “Kita mempunyai market yang sangat luas sekali,” tegas dia. Meski begitu, Teten nampaknya khawatir jika kebutuhan memenuhi daging sapi dan ayam, akan ketinggalan dengan negara Brazil. “Kekuatan kita pada rempah rempah,” kata dia. Selain itu, kendala bagi industri dan UMKM adalah lamanya proses perijinan yang dikeluarkan BPOM. Sehingga kendala ini, menjadi keluhan dan persoalan tumbuh kembang industri. Teten menyampaikan, Presiden Joko Widodo berharap proses sertifikat halal tidak memerlukan waktu panjang. “Presiden meminta dua hari,” kata dia. Namun pada praktiknya, proses kepengurusan sertifikat halal memerlukan waktu hingga 32 hari. “Ini menjadi kendala,” urai Teten Nasduki. Diselengaranya Jatim Halal Festival mendapat apresiasi Kementerian Koperasi dan UKM RI. Teten Masduki menyampaikan terima kasih kepada Kadin Jatim terselengaranya Jatim Halal Festival di Jatim Expo. Sementara itu, ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyampaikan, digelarnya Jatim Halal Fest sebagai wujud perhatian Kadin Jatim terhadap pelaku UMKM. Adik menyebutkan, salah satunya mengenai sertifikat halal. “Kami semua stakeholder di Jatim sangat konsen meningkatkan kebutuhan sertifikat bagi industri halal,” kata Adik. Adik juga menegaskan, proses BPOM juga menjadi keluhan dan kendala bagi industri di Jawa Timur. Sebab proses BPOM juga sangat panjang, sehingga terkesan tidak mendukung pelaku industri. Hadir dalam Jatim Halal Fest, Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, kadis Koperasi dam UMKM Pemprov Jatim, pelaku UMKM Jawa Timur, dan Masyarakat Ekonomi Syariah, bupati Buru, Maluku. Serangkaian acara digelar di Jatim Expo selama tiga hari, mulai tanggal 17 Maret hingga 19 Maret 2023. (day)
Sumber: