Kajari Surabaya Lantik Kasi Intel dan Kasi Pidsus
Surabaya, memorandum.co.id - Kepala kejaksaan Negeri Surabaya Joko Budi Darmawan SH MH memimpin pelantik dan serah terima jabatan Kepala Seksi Intelijen dan Kepala Seksi Pidana Khusus, Rabu, (1/3/2023). Jabatan Kasi Intelijen yang sebelumnya dijabat Khristiya Lutfiasandhi, S.H., M.H. kini berganti ke Putu Arya Wibisana SH MH. Sebelumnya Putu Arya menjabat Kasi Intelijen Kejari Tanjung Perak. Sedangkan Khristiya Lutfiasandhi mendapat promosi menjadi koordinator di Kejati Jatim. Posisi Kasi Pidsus Kejari Surabaya yang sebelumnya dijabat Ari Prasetya Panca Atmaja, S.H., M.H. kini dijabat oleh Martina Peristyanti, SH., MBA yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbag Penilaian pada Kasubdit Gakkum Jamdatun Kejagung RI. Sedangkan Ari Prasetya Panca Atmaja mendapat promosi menjadi koordinator di Kejati Jatim. Joko Budi Darmawan mengatakan rotasi dan promosi di lingkungan Kejaksaan RI merupakan hal yang biasa guna penyegaran dalam bertugas dan kebutuhan organisasi. "Selamat datang kepada Pak Putu Arya dan Bu Martina, Saya yakin penempatan saudara pada posisi yang baru semakin memberikan nilai tambah dan manfaat bagi kemajuan lembaga ini. Semoga cepat beradaptasi dan memberikan kinerja yang baik," ujar Joko Budi Darmawan. Kajari berpesan kepada pejabat baru agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja di Kejari Surabaya sebab masih banyak tantangan di depan yang harus dihadapi dan tentunya dengan kerjasama antar pimpinan dan seluruh pegawai maka hal tersebut tentu akan dapat diselesaikan. Kajari Surabaya Joko Budi Darmawan mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh pengabdian. "Kepada Pak Khristiya Lutfiasandhi dan Pak Ari Prasetya Panca Atmaja selamat atas promosi yang didapat dari pimpinan dan selamat bertugas di tempat yang baru," kata Kajari Surabaya Joko Budi. Dalam kesempatan itu juga, Kajari Surabaya berpesan agar mempedomani Instruksi Jaksa Agung Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana. Instruksi tersebut mengatur insan Adhyaksa untuk menghindari gaya hidup konsumtif dengan tidak membeli, memakai atau memamerkan barang-barang mewah. Tujuannya adalah agar tidak timbul kesenjangan dan kecemburuan sosial di tengah masyarakat. Sikap sederhana dengan dengan sendirinya akan membuat pegawai kejaksaan lebih peka terhadap lingkungan sosial dan dapat meningkatkan integritas. Diketahui, banyak prestasi dan capaian yang telah ditorehkan oleh kedua pejabat lama Kejari Surabaya tersebut. Khristiya Lutfiasandi selama menjabat sebagai Kasi Intelijen telah berhasil menyelesaikan beberapa kasus mafia tanah, kasus mafia perijinan, pendampingan proyek pemerintah serta penangkapan belasan buronan terpidana. Dia juga berkoordinasi dengan baik bersama komunitas intelijen sehingga situasi kamtibmas di Kota Surabaya dapat terjaga dengan baik. Sedangkan prestasi Ari Prasetya Panca Atmaja juga tak kalah mentereng. Bidang Pidsus menempati peringkat 2 di bidang penanganan tipikor dalam Raker Kejaksaan RI 2023. Pengembalian kerugian negara hampir Rp 26 milyar serta aset Pemkot Surabaya juga berhasil ditorehkan oleh Seksi Pidsus yang dikomandoinya. (gus)
Sumber: