Kebakaran Menanggal, Keluarga Mengaku Tidak Ada Firasat

Kebakaran Menanggal, Keluarga Mengaku Tidak Ada Firasat

Andi Mulyono, menantu Sri Wahjuni. Surabaya, memorandum.co.id - Musibah kebakaran yang menewaskan Sri Wahjuni mengagetkan keluarganya. Karena sebelumnya tidak ada firasat apa-apa sebelumnya. Hal itu, diungkapkan Andi Mulyono (40), menantu Sri Wahjuni. "Saya kaget mendengar kejadian ini karena di rumah memang berdua saja," katanya kepada wartawan di lokasi kejadian. Begitu juga Andi istri dan kakak iparnya sebelumnya memang tidak ada firasat apa-apa. "Tidak ada firasat. Saya tanya kakak, istri juga tidak ada firasat sama sekali," tututnya. Sehari-hari memang tinggal berdua dengan Dian, yang bekerja sebagai perawat di RSAL. Jadi kalau pagi berangkat kerja, gantian yang menjaga Ngatijem (ART). Baru kemudian pulang kerja sore, dijaga oleh Dian lagi dan pembantunya pulang. "Pagi berangkat kerja, ganti pembantu yang merawat. Dian kakak ipar saya, istri saya Diah, dan ada lagi anak laki namanya Eko Wasisto," jelas Andi. Menurut Andi, suami Sri merupakan istri purnawirawan TNI. Namun sudah meninggal dunia dan sekarang sudah tiga tahun berjalan. Mau syukuran setelah hari Raya Idul Fitri mendatang. Andi mengungkapkan, korban diketahui menderita sakit di bagian pergelangan kakinya, kata dokter pelumasnya sudah habis karena faktor usia. Kalau di operasi juga membutuhkan banyak dana. "Saya tidak tahu kronologisnya. Tadi mau masuk tidak diperbolehkan sama petugas karena belum diidentifikasi. Yang terbakar kamar nomor dua yang biasa dipakai Sri untuk istirahat," pungkas Andi. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kebakaran terjadi di Jalan Menanggal III Gang Jeruk 9B, Gayungan, Senin (27/2) sekitar pukul 10.06. Kejadian itu menyebabkan dua penghuni rumah tewas ketika akan menyelamatkan diri. Kedua korban tewas, Sri Wahjuni alias Bu Heri (63), pemilik rumah dan Ngatijem alias Bu Balok (52), asisten rumah tangga (ART). (rio)

Sumber: