Kebakaran Menanggal, Sepakat Berikan Santunan kepada Keluarga Pembantu
Kanitreskrim Polsek Gayungan Ipda Djoko Setyono. Surabaya, memorandum.co.id - Keluarga korban kebakaran Sri Wahjuni sepakat akan menanggung semua biaya keluarga pembantunya, Ngatijem. Termasuk biaya kepulangan jenazahnya ke Kediri. Kanitreskrim Polsek Gayungan, Ipda Djoko Setyono sudah memfasilitasi kedua belah pihak di Polsek Gayungan. Hasilnya, mereka sepakat untuk ikhlas karena ini musibah. Untuk suami Ngatijem, bernama Balok menginginkan jenazahnya segera dibawa dan di makamkan di Kediri. Dan berharap keluarga Sri membantu dan disanggupi. Terkait dalam bentuk uang atau apa pihaknya tidak bisa memberitahukan karena itu urusan kedua keluarga tersebut. Entah santunan itu biaya mengurusi selamatan selama tujuh hari atau apa, tergantung keikhlasan keluarga Sri. "Yang jelas ada santunan dari korban pembantu dari keluarga korban Bu Sri dan sudah menyanggupi untuk membantu," beber Djoko. Sementara dalam peristiwa kebakaran ini apakah bisa dikaitkan dengan insur kelalaian? Djoko mengatakan sulit karena berurusan dengan listrik. Namun berbeda lagi jika ada aktivitas memasak dan bersumber dari gas bocor baru bisa dikaitkan unsur kelalaian. "Kalau listrik penelusurannya susah," katanya. Djoko menduga hasil olah TKP sumber penyebab kebakaran dari AC yang ada di kamar. Jadi kamar antara pembantu dan majikan disekat. Sedangkan posisi AC di antara kamar tersebut. "Saya lihat sumbernya dari AC. Warga juga melihat kepulan asap yang keluar dari sirkulasi udara. Dugaan korlseting listrik," duga Djoko. Ada dugaan sedang istitahat pembantunya saat kejadian di kamar. Diduga percikan api menetes ke tempat tidur milik pembantunya hingga terbakar. "Sedangkan kamar majikannya tempat tidurnya tidak terbakar sama sekali," jelasnya. Begitu juga di rumah tersebut tidak ada aktivitas memasak di dapur. Kemungkinan pembantu mengetahui ada kebakaran dan kepulan asap memenuhi isi ruangan langsung menyelamatkan majikannya keluar dengan cara digendong. Saat menggendong kemungkinan tidak kuat dan dalam kondisi terbakar, akhirnya dilepas dalam posisi sujud Sri. Kemudian Ngatijem kembali lagi entah mau mencari jalan keluar untuk menyelamatkan diri. Diduga karena tidak bisa melihat karena ruangan dipenuhi kepulan asap, sehingga terbentur dinding tembok hingga kepalanya berdarah. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kebakaran terjadi di Jalan Menanggal III Gang Jeruk 9B, Gayungan, Senin (27/2) sekitar pukul 10.06. Kejadian itu menyebabkan dua penghuni rumah tewas ketika akan menyelamatkan diri. Kedua korban tewas, Sri Wahjuni alias Bu Heri (63), pemilik rumah dan Ngatijem alias Bu Balok (52), asisten rumah tangga (ART). (rio)
Sumber: