Autopsi Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya Usai: Ada Pukulan Keras di Perut

Autopsi Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya Usai: Ada Pukulan Keras di Perut

Surabaya, Memorandum.co.id - Proses ekshumasi dan autopsi jenazah M Rio Ferdinan Anwar telah usai. Pada proses autopsi, diduga polisi menemukan adanya kejanggalan tewasnya taruna Politeknik Pelayaran Surabaya semester I tersebut. Hal itu disampaikan oleh ayahanda korban, Aiptu Mochamad Yani saat dikonfirmasi usai proses autopsi sekitar pukul 15.00, Selasa (7/2). Ia menyebut, jika ada temuan luka di bagian perut disebabkan pukulan. "Tadi proses autopsi selesai sekitar pukul 14.30 sore. Saya juga sempat ngobrol sama petugas. Katanya, ada pukulan keras pada bagian lambung (perut, red)," kata Aiptu Yani via sambungan telepon, Selasa (7/2). Disinggung terkait hasil yang lain, bintara yang bertugas di Polsek Kutorejo, Polres Mojokerto Kabupaten mengaku menunggu hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim dan Penyidik Polrestabes Surabaya. "Yang lain masih nunggu," tegas Yani. Yani berharap, dengan dilakukan autopsi itu, proses penyelidikan pihak kepolisian semakin cepat. Tentunya, lanjut dia, jika benar anaknya jadi korban penganiayaan, polisi segera mengamankan pelakunya. "Harapan saya cuma satu. Kalau memang anak saya dianiaya, polisi bisa secepatnya mengungkap dan mengamankan pelaku yang menganiaya anak saya," tutup dia. Sementara itu, Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Zainul Abidin mengatakan, jika hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban. "Kami masih menunggu hasil kerja kedoteran Forensik," kata dia. "Dengan hasil ekshumasi kali ini, nantinya akan menjawab apa yang jadi penyebab kematian dari yang bersangkutan," imbuh mantan Kanitreskrim Polsek Tegalsari itu. Sejauh ini, lanjut Abidin, penyidik sudah memeriksa sedikitnya 13 orang sebagai saksi. "Sementara sudah 13 orang yang kami periksa sebagai saksi. Nanti akan kami dalami lagi," pungkas Abidin.(fdn)

Sumber: