Mahasiswa Politeknik Pelayaran Tewas, Ayah: Sering Mengeluh Tak Nyaman

Mahasiswa Politeknik Pelayaran Tewas, Ayah: Sering Mengeluh Tak Nyaman

Surabaya, Memorandum.co.id - Kematian Muhammad Rio Ferdinan Anwar, mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya dengan luka lebam di tubuhnya masih jadi misteri. Mochamad Yani, ayah remaja 19 itu, juga tak menyangka putra pertamanya itu tewas dengan kondisi seperti itu. Selain menahan sedih, Yani yang saat ini aktif bertugas di Polsek Kutorejo, Polres Mojokerto Kabupaten itu juga hanya bisa menunggu hasil pemeriksaan kepolisian. Itu setelah, ia membuat laporan atas kasus penganiayaan di Polsek Gununganyar. Yani mengatakan, anak pertamanya itu baru saja masuk ke Politeknik Pelayaran Surabaya sejak 5 bulan lalu. Empat bulan pertama, korban tak diperbolehkan pulang dengan alasan korban mengikuti proses pendidikan dasar di kampusnya. "Sudah lima bulan (ikut pendidikan). Sudah masuk semester 1. Empat bulan pertama, dia (korban) tak pulang karena pendidikan dasar. Nah, sejak sebulan lalu baru ia rutin pulang ke Mojokerto," kata Mochamad Yani via sambungan telepon, Senin (6/2)siang. Namun, Minggu (5/2) kemarin, di hari yang sama saat dinyatakan tewas, Rio pulang ke rumah saudaranya di Sidoarjo. "Biasanya pulang Mojokerto. Tapi kemarin itu pulang ke saudara di Sidoarjo. Di sana pukul 13.00. Sore balik ke kampus," imbuh Yani. Lalu, malam harinya sekitar pukul 20.48, ia mendapatkan kabar dari salah satu dokter di kampus, jika putranya sudah meregang nyawa. Mendengar kabar derita itu, Yani sontak berangkat ke rumah sakit. Padahal, dua pekan lalu, ia baru bertemu korban. "Terakhir ketemu dua pekan lalu. Makanya saya bingung kok minggu kemarin korban pulang ke Sidoarjo. Setiap pulang, korban itu selalu mengeluh. Dia tidak kerasan dan ingin tidak melanjutkan pendidikan. Setiap hari dibully keluhnya," tegas Yani. Dari rekaman yang dilihat, Yani menyebut jika korban dievakuasi beberapa orang dari kamar mandi sekitar pukul 19.45. Sebelum itu, ada sejumlah orang mondar-mandir keluar masuk ke kamar mandi tersebut. "Saya lihat rekaman CCTV, anak saya itu diangkat dari kamar mandi oleh temannya sudah dalam kondisi meninggal kayaknya itu pukul 19.45 an. Tapi kenapa kok saya dikabari baru pukul 22.48 dan sudah dalam kondisi meninggal," tutup dia.(fdn)

Sumber: