8 Pengurus NasDem Hengkang, Pakar Politik: Ada Ketidakpuasan

8 Pengurus NasDem Hengkang, Pakar Politik: Ada Ketidakpuasan

Surabaya, memorandum.co.id - Konflik Partai NasDem Kota Surabaya yang berbuntut hengkangnya delapan pengurus, menjadi sorotan  pakar politik Lembaga Transformasi (Letram) Dr Moch Mubarok Muharam. Fenomena ini, lanjut pakar politik Unesa, karena ada kebijakan target mendapat kursi yang banyak saat pemilu. “Karena tidak ada pemilihan ketua, tetapi di NasDem penunjukan. Sehingga ketua diberikan kebebasan menggelola manajemen parpol di setiap wilayahnya,” tegas Mubarok. Sisi buruknya, lanjut Mubarok, keberadaan pengurus sebagai pilar organisasi kepartaian, sikap melawan akan membuat kegaduhan. “Sehingga adanya pembangkangan, seorang ketua tidak bisa menyatukan. Apalagi kabinet (susunan kepengurusan) tersebut adalah bentukan masing-masing ketua Partai NasDem di masing-masing wilayah,” tegas dia. Ia memprediksi keberanian anggota terhadap ketua parpol, dimungkinkan adanya ketidakpuasan. Termasuk para kader itu juga berkomunikasi dengan parpol lain. “Sehingga para kader tidak khawatir dikeluarkan, dia tidak merasa rugi,” tegas Mubarok. Fenomena itu terjadi, karena parpol dianggap tidak mempunyai basis politik yang solid. Ini menjadi pekerjaan besar Partai NasDem terkait pengkaderan. “Parpol harus memberlakukan sistem kepemimpinan yang baku, sehingga konflik relatif bisa diminimalisir,” tegas dia. Karena itu, Mubarok mendorong ketua parpol bisa membaca pola kepemimpinan, dan kebutuhan kader terhadap organisasi partai politik, dan bisa dimaksimalkan. “Mestinya dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat. Tetapi bila sudah terjadi kesepakatan harus dikawal aturan main tersebut,” kata Mubarok. Ketua Partai NasDem adalah penunjukan, maka kader lain tidak bisa dituntut. “Dan ini sebagai pekerjaan rumah sebagai partai politik,” tutup Mubarok. Seperti di ketahui, delapan pengurus NasDem Kota Surabaya memilih hengkang. Kedelapan kader NasDem itu adalah Onny S.D. Philippus (Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu), Sri Hono Jularko (Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik), Wendik Aritiyanto (Wakil Ketua Bidang Digital dan Siber), Gatot Indarto (Wakil Ketua Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah), Anugrah Ariyadi (Wakil Ketua Bidang Tenaga Kerja), M. Choirul Anwar (Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga), Gunawan (Wakil Ketua Bidang Kehutanan, Agraria dan Tata ruang), Tatiek Effendi (Wakil Ketua Bidang Migran). (day)

Sumber: