Semoga Luki Lucky

Semoga Luki Lucky

Oleh: Arief Sosiawan Pemimpin Redaksi Namanya tidak asing bagi warga Jawa Timur. Di kalangan pemerintahan dan ketentaraan, namanya sangat dikenal. Apalagi di kepolisian. Di kalangan media juga demikian, Memorandum pun amat mengenalnya, meski secara pribadi sebenarnya saya tidak begitu kenal sosok ini. Di mata tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh kepemudaaan, dan elemen masyakarat lain, namanya sangat harum karena kebersahajaan dirinya tapi tegas dalam menangani beragam persoalan. Sosok ini seorang pria. Lelaki kelahiran Kota Kudus, 54 tahun lalu. Dia seorang perwira tinggi Polri berpangkat inspektur jenderal yang sejak 13 Agustus 2018 mengemban amanat sebagai Kapolda Jawa Timur. Drs Luki Hermawan MSi, itulah namanya. Sejak menjadi pemimpin kepolisian di Jawa Timur, banyak persoalan diselesaikan dengan baik olehnya. Kalau dinilai, pria lulusan Akademi Kepolisian 1987 ini layak mendapatkan banyak bintang. Bintang pertama, karena mantan wakil ketua Badan Intelijen dan Keamanan Polri ini sangat dekat dengan semua lapisan masyarakat dan para tokoh. Bintang kedua, karena dia selalu berhasil dengan cepat menyelesaikan persoalan-persolaan pelik dan meresahkan yang terjadi di masyarakat. Bintang ketiga, karena mantan Kasatintel Polresta Malang pada 1992 itu mampu menjaga kondusifitas Provinsi jawa Timur ketika berlangsung Pemilihan Presiden 2019. Eh iya, masih ditambah satu lagi bintang keempat. Bintang ini layak diberikan kepada mantan Kapolres KP3 Tanjung Priok tersebut lantaran mampu meredam keributan kasus Papua di Jawa Timur yang pemantiknya muncul dari provinsi di bawah wilayah hukumnya. Ketika kasus prostitusi artis meledak di Jawa Timur, khususnya yang melibatkan Vanessa Angel, lelaki yang pernah menjabat wakil direktur Intelkam Polda Metro Jaya ini mampu memberi arahan jajarannya menyelesaikan kasus ini hingga mampu mengalihkan perhatian masyarakat di tengah memanasnya suhu politik yang sedang sibuk menghadapi ‘pesta’ pemilihan presiden dan wakil presiden serta wakil rakyat. Alhasil, dengan kecerdikan dan kepiawaian dalam me-manage pasukannya, kondisi Jawa Timur saat itu aman terkendali meski sedikit tercoreng akibat meletusnya pembakaran markas komando Polsek Tembelangan, Sampang, Madura. Kecerdikan mantan Kapoltabes Palembang ini tidak berhenti di sini. Saat wilayah hukumnya harus menangani kasus Ahmad Dani, lagi-lagi polisi yang selama kariernya banyak bergelut di dunia intelijen itu sukses mengamankan dan memberi rasa nyaman kepada warga Jawa Timur. Meski demikian, seiring bergulirnya waktu, muncul pertanyaan apakah sukses demi sukses mantan Kaden A1 Dit A Baintelkam Polri ini akan membawa dirinya ke pangkat bintang tiga? Bahkan tak hanya bintang tiga biasa, tapi bisa mencapai puncaknya di jabatan strategis bintang tiga, seperti Kabaintelkam, Waka Polri, atau jabatan lain bintang tiga? Melihat usia sosok yang juga pernah menjadi Widyaiswara Madya Sespim Polri peluang itu sangatlah terbuka keberuntungannya (lucky). Kini tinggal doa seluruh masyarakat yang mengenalnya, baik yang menyayangi atau tidak, khususnya masyarakat Jawa Timur (termasuk doa saya dan teman se-kantor SKH Memorandum), mewujudkan peluang itu. (*)

Sumber: