Selama 2022, Kabupaten Malang Alami Peningkatan Bencana

Selama 2022, Kabupaten Malang Alami Peningkatan Bencana

Malang, memorandum.co.id - Tidak kurang dari 294 kejadian bencana sepanjang tahun 2022 di Kabupaten Malang. Ini berdasarkan catatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. Ratusan bencana yang terjadi tersebut meliputi angin kencang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan gempa bumi. “Pada tahun 2022 jumlah kejadian bencana, lebih tinggi dibanding pada tahun 2021 lalu. Pada tahun itu total tercatat sebanyak 267 kejadian,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Senin (9/1/2023). Kejadian bencana pada dua tahun yaitu tahun 2021 dan 2022 di dominasi bencana tanah longsor. Pada 2022 sebanyak 132 kejadian dan 2021 sebanyak 117  tanah longsor. Dari catatan yang ada bencana tanah longsor terbanyak pada bulan Oktober 2022. Tercatat ada sebanyak 65 bencana. Bahkan pada bulan yang sama juga, tercatat sebanyak 21 kejadian bencana banjir. “Pada bulan Oktober 2022 juga banyak terjadi banjir di Kabupaten Malang, pada bulan itu ada 21 kejadian banjir di beberapa kecamatan,” kata Sadono. Sepanjang  2022, lanjut Sadono, terutama di  Oktober kejadian bencana paling banyak bencana. Selain tanah longsor, juga ada 23 bencana lain, sehingga totalnya ada 88 bencana sepanjang Oktober 2022. “Sedangkan di bulan berikutnya jumlah bencana, mengalami penurunan hingga setengahnya yaitu 42 kejadian,” imbuh Sadono. Kejadian bencana yang terjadi sepanjang 2022 didominasi bencana hidrometeorologi, yang disinyalir akibat cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa waktu terakhir. Terkait hal tersebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memberikan edaran tentang peringatan dini. Sebagai bentuk antisipasi kemungkinan dampak yang terjadi akibat bencana. “Sesuai edaran BMKG, memang musim penghujan di tahun 2022 maju lebih cepat dan juga ada La Nina,” jelas Sadono Termasuk ada peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem, yang terjadi dalam beberapa waktu ini. Kemudian wilayah Kabupaten Malang juga memiliki potensi, terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. (kid/ari)

Sumber: