Proyek RS Baru Dilelang Tahun Depan, Dewan Minta Dikerjakan Hati-hati
Khusnul Khotimah Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menambah rumah sakit (RS) baru di kawasan Medokan Asri, Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut. Rencananya, pembangunan RS yang menelan anggaran Rp500 miliar lebih itu dimulai tahun 2023. Menilik ini, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, meminta kepada Dinas Kesehatan (dinkes) Surabaya agar tak hanya berfokus pada pembangunan RS saja. Melainkan juga menaruh perhatian terhadap pelayanan kesehatan tingkat pertama. Yakni, tetap mengutamakan upaya promotif dan preventif di 63 titik puskesmas yang ada. "Kami berharap pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur itu tidak mengganggu program kerja dinkes. Terutama upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh puskesmas. Pelayanannya harus terus ditingkatkan pada tahun mendatang," ujar Khusnul, Selasa (27/12/2022). Di sisi lain, legislator perempuan PDI Perjuangan ini juga meninggalkan catatan terhadap rencana pembangunan RS bertipe C tersebut. Dikatakan, pengerjaan berlangsung selama dua tahap. Tahap pertama menelan anggaran Rp 204 miliar plus Rp 1,4 miliar. Sedangkan tahap kedua mencapai Rp 300 miliar. "Kami ingatkan supaya dikerjakan penuh kehati-hatian sesuai dengan evaluasi dari Bu Gubernur. Juga harus benar-benar diselesaikan dalam dua tahun. Tahap pertama dimulai 2023, lalu dilanjutkan pada 2024. Kami harap dinkes mulai menyiapkan timeline-nya, karena ini multiyears," terangnya. Selain itu, Khusnul juga menyoroti soal keunggulan atau spesifikasi RS Medokan Asri yang berdiri di lahan seluas 17.700 meter persegi dengan dua tower tersebut. Disebutkan, bakal menjadi RS yang berkonsentrasi untuk ibu dan anak dengan spesialisasi menjurus ke arah jantung anak. "Sebenarnya alangkah lebih bagus kalau rumah sakit tersebut punya konsentrasi dan spesialisasi untuk melayani seperti misalnya, 10 penyakit teratas atau tertinggi," tandas Khusnul. "Namun yang jelas, kami membutuhkan kepastian agar tidak mengganggu program dinkes lainnya. Apalagi anggaran untuk kesehatan banyak setelah pendidikan,” sambungnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Surabaya Nanik Sukristina menyampaikan bahwa pihaknya akan tetap berkonsentrasi terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan secara keseluruhan. Selaras dengan itu, pihaknya juga akan mengawal pembangunan RS di Surabaya Timur tersebut dengan terukur dan selesai tepat waktu. "Januari akan kami lakukan lelang untuk manajemen konstruksi (MK). Saat ini kami sedang siapkan administrasi dan teknis untuk lelang MK. Lokasinya di MERR Kalirungkut samping bangunan Universitas Terbuka,” kata Nanik. Dia tak memungkiri bahwa RSUD baru itu mempunyai keunggulan atau spesifikasi pada penyakit jantung anak. Akan tetapi, pelayanan umum tetap disajikan untuk masyarakat. Tidak terpaku pada ibu dan anak saja. "Layanannya untuk masyarakat umum tapi konsentrasi ke spesifikasi ibu dan anak,” jelas dia. Seperti diketahui, sebelumnya RS tersebut hendak ditempatkan di kawasan Gununganyar. Namun, karena lahannya kurang luas, maka dipindahkan ke Kalirungkut, yang merupakan lahan fasum dari Perumahan YKP. Dinkes optimistis pengerjaan bakal rampung dalam waktu dua tahun dari target awal tiga tahun. Pembangunan rumah sakit kali pertama akan ditangani oleh Dinkes Surabaya. “Mudah-mudahan tahun 2024 bisa beroperasi,” tuntasnya. (bin)
Sumber: