Bantu Pesantren Bersama Entaskan Kemiskinan

Bantu Pesantren Bersama Entaskan Kemiskinan

Surabaya, memorandum.co.id - Jawa Timur sebagai provinsi paling banyak pondok pesantrennya merupakan suatu keberkahan. Penegasan ini disampaikan politisi Partai Gerindra, Fawait. "Pesantren yang ada di Jawa Timur rata-rata ada di daerah pedesaan. Dan kemiskinan di Jawa Timur juga ada di pedesaan," jelas Fawait. Lanjut Fawait, salah satu tanda kemiskinan di Jawa Timur adalah keterbatasan akan akses pendidikan. "Rata-rata yang ada di garis kemiskinan adalah pendidikan yang minim. Banyak faktor antara lain fasilitas yang jauh atau biaya yang terbatas sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi," jelas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur ini. Melihat peta ponpes yang mayoritas ada di pedesaan, lanjut Fawait, salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan masyarakat miskin untuk mendapat pendidikan layak adalah memaksimalkan peranan ponpes. "Ponpes menjadi solusi bagi upaya untuk pengentasan kemiskinan melalui pendidikan di ponpes," jelasnya. Bagi Gerindra, lanjut Fawait, selama ini yang dilakukan gubernur Khofifah perhatiannya terhadap ponpes sudah baik. "Kami berharap ke depannya lebih maksimal lagi dan terarah. Maksudnya adalah bagaimana ponpes ini, baik besar, menengah, kecil, benar-benar tersentuh oleh program-program Pemprov. Mungkin ponpes di desa bisa buat berkebun, berhutan dan lainnya. Ponpes yang berada di daerah terpencil, perlu perhatian Pemprov misalnya digelontor bantuan laboratorium, gedung, pelatihan dan lainnya. Kalau perlu juga pelatih-pelatih di Badiklat diperbantukan di ponpes memberikan pelatihan di ponpes di pedesaan," jelas pria asal Jember ini. Fawait mengaku dirinya melihat Ponpes merupakan fasilitas yang paling banyak di pedesaan. "Selama ini jarang mendapatkan perhatian Pemprov. Disisi ideologi, pesantren yang ideologinya lebih Pancasilais," sambungnya. Fraksi Gerindra, lanjut Fawait, ke depan akan memperjuangkan nasib ponpes di Jawa Timur, baik besar menengah maupun kecil yang berada di daerah banyak orang miskin. "Maskin yang terbatas dengan akses pendidikan, bisa teratasi dengan adanya perhatian penuh," terangnya. Dengan fasilitas lengkap di ponpes yang ada di daerah terpencil, Fawait berharap menunjang kebutuhan santri bisa meningkatkan kemampuannya dalam pelatihan kerja. (day)

Sumber: