Demi Keamanan Surabaya, Penjagaan Libatkan Warga Kota

Demi Keamanan Surabaya, Penjagaan Libatkan Warga Kota

Surabaya, memorandum.co.id - Malam tahun baru, Polrestabes Surabaya melakukan penutupan dan penyekatan di beberapa titik masuk Kota Surabaya. Selain itu juga untuk antisipasi gangster yang mengganggu malam tahun baru di kota pahlawan ini. Menanggapi hal tersebut,  Widodo atau yang akrab disapa Cak Wiwit, warga Asemrowo mengatakan, penutupan jalan itu sebenarnya tidak perlu. "Tapi yang harus dilakukan terkait pengamanan Nataru adalah menempatkan petugas dan relawan dari berbagai ormas di titik-titik rawan munculnya atau berkumpulnya gangster," kata Wiwit. Lebih lanjut, dia mengatakan adanya gangster itu kan bukan dari warga luar Surabaya ,tapi gabungan anak-anak usia remaja yang ada di kampung-kampung Surabaya yang dikomandoi salah satunya komplotan gangster tersebut. "Jika pengamananya hanya di fokuskan di titik-titik pintu masuk arah Surabaya, malah dikhawatirkan yang di tengah kota atau titik rawan tadi kecolongan," jelasnya. Hematnya, lanjut Wiwit yang juga ketua LPMK Asemrowo ini, lebih cenderung sepakat seperti  tokoh masyarakat,tokoh pemuda,tokoh agama yang diundang wali kota untuk bersama menjaga di titik-titik rawan atau tempat tempat ibadah. Dan ini bersinergi bersama pemerintah dan aparat keamanan agar tercipta toleransi serta kerukunan umat. "IsyaAllah jika dari berbagai elemen masyarakat dilibatkan dalam menjaga Kota Surabaya tercinta ini, akan aman. Tapi kalau rencana penutupan dan penyekatan jalan instruksi dari pimpinan, ya kita sebagai warga menjalankan aja. Yang terpenting semoga kita berharap Kota Surabaya tercinta ini tetap kondusif," pungkasnya. (alf)

Sumber: