Pakar Kriminolog, Bom Bunuh Diri Itu Teror Supaya Masyarakat Ketakutan
Surabaya, memorandum.co.id - Kasus bom bunuh diri kembali terjadi di markas polisi. Kali ini di Polsek Astana Anyar Bandung. Ini mengingatkan dengan kejadian di Mapolrestabes Surabaya. Tentu ini bisa menjadi ancaman di Jatim, khususnya Surabaya. Apalagi jelang Natal dan tahun baru (nataru). "Karena tidak menutup kemungkinan ada ledakan susulan. Karena sudah lama saya lihat teledor dan mengendor lagi pengawasannya. Sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan. Jangan sampai setelah muncul peristiwa ledakan, kewaspadaan ditingkatkan," kata Pakar Kriminolog Dr Sholehuddin. Dr Sholehuddin mengatakan bahwa insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung ini menjadi sinyal supaya markas polisi lainnya siaga. " Di sini intelijen dan satuan terorisme sudah harus ada action (tindakan). Kejadian ini merupakan sinyal bahwa ini peningkatan keamanan harus benar benar dari sisi intelijen harus jadi peringatan bagi penegak hukum terutama kepolisian sebagai garda terdepan itu harus benar benar situasinya ditingkatkan pada situasi siaga," kata Sholehuddin. Menurutnya kejadian serupa tidak menutup kemungkinan bisa terjadi di markas polisi lainnya. "Bom bunuh diri ini bisa terjadi dimana mana, artinya bisa menyusul di kota kota lainnya. Karena bom bunuh diri yang terjadi Polsek Astana Anyar ada indikasi jaringan teroris," imbuhnya. Lebih lanjut Sholehuddin menjelaskan kelompok teroris rupaya sudah mulai mengeliat lagi. Karena itu kepolisian harus meningkatkan kewaspadaan sekaligus melindungi masyarakat dari ancaman teror tersebut. Sholehuddin juga mengimbau agar masyarakat waspada. "Karena bisa jadi yang diserang bukan hanya kepolisian, tapi tempat keramaian atua tempat umum yang dimana banyak kerumunan masyarakat," jelasnya. Apalagi menjelang Natal dan tahun baru (nataru), lajutnya, tempat peribadatan seperti Gereja harus diperketat penjagaannya. "Semua masyarakat harus waspada. Jadi ini bentuk teror supaya masyarakat terjadi rasa ketakutan. Kalau di dalam kriminologi disebut fayer, jadi menciptakan rasa ketakutan di masyarakat," tegas Sholeh. Sehingga ini menjadi ancaman di semua daerah. "Adanya bom bunuh diri spaya di kota kota di tempat umum atau peribadatan, bisa.mungkin ini menjadi ancaman dari kelompok teroris yang sekarang mengeliat, terutama kepolisian harus waspada," imbuhnya. Ketika disinggung apakah polisi kecolongan dengan peristiwa teror bom bunuh diri tersebut. "Ini sebuah peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan, jangan teledor, jangan terlena," tegasnya. Selain meningkatkan kewaspadaan jajaran kepolisian, menurutnya masyarakat juga punya andil. "Tidak bisa diserahkan ke kepolisian saja. Masyarakat juga harus menjaga kondusifitas juga waspada terhadap keamanan lingkungan sekitar, bila ada orang dicurigai segera melapor ke pihak berwenang. Begitu cara masyarakat membatu aparat," cakapnya. (alf)
Sumber: