Tambah Semrawut, PKL MAS Keluhkan Relokasi

Tambah Semrawut, PKL MAS Keluhkan Relokasi

Surabaya, memorandum.co.id -  Penataan relokasi pedagang kaki lima (PKL) Masjid Agung Surabaya (MAS) semrawut. Kondisi ini, terjadi karena pemindahan sekitar 1.300 pedagang ke lapangan tidak menyelesaikan masalah. Bahkan kondisi akses jalan di sekitar MAS semakin macet. Hal ini, dipicu parkir kendaraan dipindah di jalan. Ulhaq, Ketua Paguyuban PKL New Panguripan (NP) Masjid Agung Surabaya mengatakan, relokasi terkesan tidak menyelesaikan masalah. Namun hanya memindahkan masalah. Sebab, yang terjadi relokasi banyak dikeluhkan pedagang karena kekurangan lapak. “Pedagang masih kurang 97 untuk makanan dan 46 nonmakanan,” terang Ulhaq, Minggu (4/12/2022) Sebab, yang yang terjadi relokasi hanya memindahkan lahan parkir untuk lapak pedagang. Sementara lahan yang biasanya untuk lapak pedagang, dialih fungsikan untuk parkir. “Sehingga semakin semerawut,” terang dia. Ulhaq menyebutkan, Masjid Agung Surabaya sudah menjadi salah satu destinasi wisata kuliner. Bahkan, banyak orang luar Kota Surabaya datang ke Masjid Agung untuk menikmati suasana lokasi masjid terbesar ke dua di Indonesia ini. “Jika relokasi (pedagang digeser, red) terus dilakukan. Maka kepercayaan MAS sebagai salah satu destinasi wisata kuliner sulit terbentuk,” ujar dia. Pedagang berharap, mereka bisa berjualan kembali di sekitar Masjid Agung Surabaya. “Belum ada evaluasi. Sebab relokasi yang terjadi omzet pedagang turun 50 persen lebih,” tutup Ulhaq. Diperoleh informasi tidak kurang 1.200 pedagang berjualan di MAS. Mereka biasa berjualan setiap hari Minggu. Sedangkan di luar hari libur, terdapat pedagang (PKL) yang berjualan harian. Selain bernaung di komunitas New Panguripan (NP), ada ratusan PKL yang bernaung di Forum Warga Peduli Pagesangan. Wachjudin, ketua Paguyuban PKL Forum Warga Peduli Pagesangan menyampaikan, relokasi ke lapangan tidak muat, namun dipaksakan. “Sehingga hilangnya kenyamanan pedagang dan pembeli. Masalah terjadi. Dampaknya relokasi, seputaran menjadi krodit macet. Dilapangan tidak mungkin,” kata dia. Sisi barat dan utara sisi Masjid Agung Surabaya. Sebelum relokasi tidak parah. “Semakin parah macet,” kata dia. Pedagang menunggu ada evaluasi dari pihak pemkot. Sebab, jumlah paguyuban PKL di  Forum Warga Peduli Pagesangan mencapai 567 pedagang. “Sehingga banyak yang kekurangan lapak. Dan pedagang tidak rebutan. Tetapi didalam yang terjadi tidak kondusif,” urai Wachjudin. (day)

Sumber: