Gangster Mulai Diburu, Pemkot Surabaya Siapkan Sekolah Kebangsaan
Eri Cahyadi patroli bersama jajaran TNI-Polri. Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerukan genderang perang terhadap aksi tawuran dan gangster yang belakangan marak terjadi. Dia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi siapapun yang mengganggu ketertiban, keamanan, dan kenyamanan di Kota Pahlawan. Eri Cahyadi mengajak seluruh warga untuk bergerak bersama memberantas aksi tawuran dan gangster. Hal ini disampaikan Eri usai memimpin apel skala besar, Sabtu (3/12/2022) malam. Kemudian dilanjutkan patroli gabungan yang melibatkan 2000 personel pemkot, TNI-Polri, dan ormas hingga Minggu (4/12) dini hari. “Ayo bangun semuanya, kita tidak rela kota ini diinjak-injak oleh orang yang tidak menciptakan rasa nyaman di Kota Surabaya,” ucap Eri Cahyadi. Eri menyampaikan, dalam patroli dan razia gabungan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan 12 remaja bersenjata tajam yang diduga akan melakukan aksi tawuran. Belasan remaja tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan secara intensif. Eri memastikan, patroli malam dan razia gabungan digiatkan setiap hari di 31 kecamatan se-Surabaya. Di samping itu, pihaknya berharap jajaran kepolisian dapat segera menangkap para ketua gangster dan gerombolannya. Dari sini, nantinya pemkot akan membina karakter para remaja nakal itu melalui sekolah kebangsaan. “Saya sebelumnya menyampaikan kepada Pak Kapolrestabes, ketika ketua geng-nya sudah ditangkap, maka akan mudah mendapatkan data anak buahnya. Nanti akan kami datangi semua rumahnya, bukan untuk diapa-apakan loh ya, tapi kita ikutkan sekolah kebangsaan, kita bentuk karakternya” kata Wali Kota Eri. Wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu menegaskan, ketika para remaja yang terlibat dalam aksi tawuran atau gangster itu diikutkan sekolah kebangsaan, maka karakternya akan terbentuk. Ketika karakter para remaja yang terlibat aksi tersebut terbentuk, secara tidak langsung bisa memberikan kontribusi positif untuk Surabaya maupun negara. Meski demikian, berdasarkan catatan pihaknya didapati bahwa beberapa remaja yang ikut dalam aksi tersebut bukan 100 persen warga Surabaya. Oleh karena itu, pemkot juga berkoordinasi dengab kepala daerah se-Surabaya Raya untuk bersama menumpas habis aksi-aksi yang meresahkan masyarakat. “Kita sudah lakukan koordinasi kepada Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik, juga melakukan langkah yang sama. Jangan sampai nanti di Kota Surabaya sudah tuntas, malah terjadi di kota lainnya,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto menambahkan, kegiatan operasi gabungan ini terus digelar bersama TNI/Polri, LPMK, ormas, dan warga di 31 kecamatan. “Pak Wali menekankan, agar warga ikut turun mengamankan kota ini, karena campur tangan masyarakat itu sangat diperlukan dalam hal seperti ini. Kami juga sudah membuat surat kepada seluruh camat untuk melakukan pengawasan dan pengamanan mandiri di wilayahnya masing-masing,” tandas Eddy. (bin)
Sumber: