Marak Gangster, Dewan: Penanganan Hulu-Hilir Harus Tepat dan Berkelanjutan
Reni Astuti Surabaya, memorandum.co.id - Belakangan ini, aksi gangster di Kota Surabaya semakin marak. Sontak hal itu membuat gempar banyak kalangan dan membuat masyarakat resah. Eksistensi gangster di metropolis ini lantas memantik Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti angkat bicara. Menurut dia, gangster yang melibatkan usia remaja itu harus segera ditangani dari hulu ke hilir. Secara tepat dan berkelanjutan. “Saya pun menerima banyak pengaduan dari masyarakat perihal itu ya. Jadi memang ada kekhawatiran ketika keluar malam hari,” beber Reni saat dihubungi, Ahad (4/12/2022). Sebagai tindak lanjut, pimpinan dewan itu juga intens berkomunikasi dengan wali kota dan kapolrestabes Surabaya. “Prinsipnya, pemerintah kota bersama polrestabes terus berupaya untuk menjadikan Surabaya ini kota yang tertib dan aman. Operasi gabungan dari unsur pemkot, TNI, Polri, Ormas tadi malam juga mulai dilakukan,” ungkap Reni. Menurut tokoh perempuan Surabaya itu, sebagai solusi berkelanjutan maka penanganan hulu dan hilirnya harus tepat. Mulai dari memetakan motif pelaku hingga mencermati problem sosial. Langkah preventif dan edukasi perlu dilakukan seiring dengan pendekatan hukum manakala meresahkan dan membuat onar. “Agar kejadian tidak muncul tenggelam, maka harus diketahui betul penanganan secara hulu dan hilir. Jadi anak-anak yang sudah dirazia itu sekolah di mana, bagaimana latar belakang keluarganya, lalu motivasinya apa,” paparnya. Reni juga mendorong pemkot untuk terus memberi perhatian pendidikan dan kesejahteraan kepada warga rentan problem sosial. Tak kalah penting, penguatan peran keluarga juga harus jadi perhatian. “Jangan sampai pelaku dan keluarganya belum tersentuh program pendidikan, sosial, dan kesejahteraan dari pemerintah kota. Lurah dan camat harus mengenali bab ini, dan segera ambil langkah,” tegas Reni. Bagi legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, partisipasi masyarakat juga menjadi elemen penting untuk bekerja sama menciptakan suasana Surabaya yang kondusif. “Kita juga mendorong pelibatan masyarakat secara aktif. Lapor kejadian ke Call Center 112 dan untuk penanganan hindari bentrok fisik sesama warga, percayakan pada petugas kepolisian, TNI, dan aparat pemkot,” pesan Reni. Lulusan magister Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga ini optimistis bahwa dengan kebersamaan seluruh pihak dan didukung oleh gotong royong masyarakat, maka Surabaya dapat bangkit menjadi kota maju, aman, dan nyaman. “Kita bersama jogo bareng Suroboyo, dengan itu maka kita optimis bahwa Surabaya akan lebih tertib, aman, dan nyaman," tuntas Reni. (bin)
Sumber: