Pemahaman Wawasan Kebangsaan Sasar Generasi Milenial
Surabaya, memorandum.co.id - Untuk memperkuat wawasan kebangsaan generasi milenial digelar sosialisasi yang bertemakan Tantangan dan Peluang Generasi Milenial Perkuat Wawasan Kebangsaan di Era Digital di gedung Sasana Bhakti Tribuana Tungga Dewi, Jumat (2/12/2022). Kegiatan ini menghadirkan narasumber H Freddy Poernomo (anggota Komisi A DPRD Jatim), Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek), dan Pinky Saptandari (Ketua BKKKS Jatim). Kegiatan ini sendiri dimoderatori oleh Danny Heru Dwi Hartanto dari Komunitas Mata Hati dan dihadiri oleh beberapa organisasi pemuda seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Kawan Netra, dan PKBI Jawa Timur. Freddy Poernomo mengungkapkan kegiatan ini merupakan program DPRD Jatim dalam mewujudkan wawasan Kebangsaan bersama masyarakat melalui sosialisasi. “Ini adalah bentuk program DPRD Jatim dalam menyampaikan amanah dari konstitusi negara mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara salah satunya dengan berdialog. Jadi kita tidak hanya berdiam di DPRD tapi juga terjun langsung ke masyarakat. Sehingga tidak ada jeda terlalu lebar dengan masyarakat,” ungkap Freddy. Pinky Saptandari mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat wawasan kebangsaan bagi para pemuda mengenai tantangan dan peluang yang mereka hadapi di era digital. "Pastinya kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat wawasan kebangsaan dengan memberikan contoh konkret seperti Bupati Trenggalek di usianya yang masih muda, namun sudah berprestasi. Jadi kita ingin memberikan gambaran mengenai tantangan dan peluang untuk memperkuat wawasan di era digital itu seperti ini loh, mereka juga harus berbuat,” papar Pinky. Pinky menambahkan dengan diundangnya kaum disabilitas ini merupakan upaya untuk memberikan gambaran kepada masyarakat luas, bahwa mereka memiliki potensi dan berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang pada umumnya. “Mereka ini memiliki potensi dan memiliki hak-hak kemanusiaan. Tanggal 9 ini mereka juga akan menampilkan pertunjukkan ludruk. Hal ini membuktikan bahwa mereka bertalenta. Tidak hanya butuh dikasihani tapi segala potensi bisa bermanfaat dan menginspirasi kita,” imbuh Pinky. Ke depannya kegiatan ini bisa terus memotivasi para anak muda dan juga orang-orang disabilitas untuk berkembang dan percaya atas potensi mereka dengan nilai-nilai kebangsaan. (mg3)
Sumber: