Leptospirosis Makan Korban, Dinkes Tulungagung Minta Warga Jaga Kebersihan
Tulungagung, memorandum.co.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mencatat, satu pasien positif leptospirosis (terpapar bakteri leptospira) meninggal dunia beberapa waktu lalu. Pasien tersebut berdomisili di Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut. Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tulungagung, Didik Eka mengatakan, pasca kematian itu, pihaknya langsung melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di sekitar rumah korban. Tujuannya untuk mengantisipasi agar tidak ada korban selanjutnya. "Jadi penyakit leptospirosis ini merupakan penyakit zoonosis," ujarnya, Selasa (29/11/2022). PE diawali pemeriksaan kepada keluarga yang melakukan kontak erat dengan korban. Kemudian dilakukan juga pemeriksaan sampel hewan tikus dan sapi di sekitar rumah korban. Sapi dan tikus dipilih karena, bakteri leptospira penyebab penyakit leptospirosis bisa ditularkan melalui urine sapi maupun urine tikus. "Bakteri inikan bisa ditularkan lewat urine sapi maupun urine tikus. Makanya kita sampling dari hewan-hewan ini yang ada di sekitar lokasi rumah korban," ucapnya. Sejumlah tikus di sekitar rumah korban pun langsung ditangkap dan diperiksa ginjalnya. Begitu juga dengan sampel urine sapi, yang langsung diujilabkan. Kemudian hasilnya diketahui, tidak ditemukan bakteri leptospira di sampel urin sapi. Namun bakteri ini ditemukan di ginjal tikus yang ditangkap. "Karena sampel tikus ini diambil di sekitar rumah korban, kami menduga jika tikus inilah yang menularkan bakteri leptospira ke korban," jelasnya. Didik menyebut, dengan temuan itu, maka dinkes bersama berbagai pihak lain langsung berupaya memusnahkan tikus di sekitar rumah korban. "Kami juga terus memberikan sosialisasi kepada warga sekitar untuk selalu menjaga kebersihan. Terutama kebersihan makanan dari cemaran binatang tikus," pungkasnya. (fir/mad)
Sumber: