Ketua DPRD Surabaya: Media Ini Wakili Aspirasi Wong Cilik
Surabaya, memorandum.co.id - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono turut bersuka cita menyambut HUT Ke-53 Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum dan launching Memorandum TV. Bahkan, politisi senior PDI Perjuangan ini mengirim tumpeng sebagai ucapan selamat kepada redaksi, Rabu (23/11). "Saya mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-53 Surat Kabar Harian Memorandum. Koran ini sudah saya kenal sejak saya mahasiswa. Memorandum telah menjadi salah satu media yang dibaca oleh rakyat secara luas. Mulai dari tukang becak, para pedagang, warga di kampung, kemudian elemen masyarakat yang ada di bawah," jelas Adi. Menurut Adi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, Memorandum merupakan media yang mewakili aspirasi wong cilik. Sebab, seringkali Memorandum menyajikan topik atau berita yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Terutama masyarakat lapisan kecil atau wong cilik. "Sehingga saya pun juga mengikuti pada waktu itu sebagai bacaan-bacaan yang menghibur. Itu sekitar tahun 1987 ketika saya masuk pertama kali di Kota Surabaya, saya kuliah di FISIP Unair. Dan apakah saat ini saya melihat perubahan itu? Ya, saya melihat perubahan di koran Memorandum ini," cetus Adi. Adi menilai, Memorandum sudah bertransformasi ke media digital. Lebih maju dan menyesuaikan perkembangan zaman. Tidak hanya mengandalkan media cetak, tapi juga media online. Kemudian di era serba digital ini, pemberitaan dari Memorandum pun semakin meluas. Bisa dijangkau tidak hanya terbatas pada wilayah, tapi oleh masyarakat di manapun berada. "Saya berharap di usia yang ke-53 ini Memorandum tetap eksis. Untuk bisa terus eksis, maka kata kuncinya ada pada kreativitas, pada konten-konten yang lebih kreatif yang merupakan itu produksi asli dari Memorandum," tandasnya. Selain itu, mantan jurnalis senior ini juga berharap agar Memorandum TV tampil berkarakter. Dia ingin media visual dengan ide youtube tersebut tetap menjaga karakteristik Memorandum. Yakni, mengangkat isu-isu, mengangkat peristiwa, mengangkat segala hal, yang itu hidup di kalangan rakyat kecil. "Kemudian juga mengungkap investigasi atas satu kasus masalah, mengangkat balada-balada cerita rumah tangga yang biasanya menjadi bumbu khas koran Memorandum itu sendiri. Sehingga orang bisa menikmati media online, menikmati media visual dari Memorandum, itu sama tastenya dengan membaca koran Memorandum," kata pria berkacamata yang akrab disapa Awi ini. Sementara itu, Pemimpin Redaksi SKH Memorandum, Arief Sosiawan, mengapresiasi tumpeng yang diberikan oleh Awi. Dia berharap sinergitas antara Memorandum dengan legislatif terus terjaga dan terjalin dengan baik. "Rezeki terus mengalir, hari ini datang dari sahabat Memorandum, Mas Awi. Beliau begitu komitmen dengan Memorandum sebagai sahabat. Hal ini menjadikan sinergitas Memorandum dengan DPRD Surabaya semakin kental dan maksimal," ujarnya. Pemotongan tumpeng HUT ke-53 SKH Memorandum tersebut dilakukan di gedung baru. Pemimpin Perusahaan SKH Memorandum Yoyok Khayatullah mengeksekusi irisan tertinggi nasi tumpeng. Kemudian diberikan kepada Sekretaris SKH Memorandum Nadia Rizka. "Mari bekerja bareng, sama-sama gotong royong. Ayo kita imbangi semuanya. Bekerja keras, bekerja cerdas. Kita jadikan ini sebagai motivasi penyemangat kita untuk semakin guyub," tuntas Yoyok. (bin)
Sumber: