Rektor Unesa: Pertahankan yang Baik, Cari Lagi yang Lebih Baik
Surabaya, memorandum.co.id - Sebagai satu-satunya koran berbasis hukum dan kriminal terbesar di Jawa Timur, Memorandum saat ini menapak usia 52 tahun. Sejumlah pejabat forkopimda dan mitra kerja turut mengucapkan selamat. Tak terkecuali bagi sahabat lama Memorandum yakni Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes. yang merupakan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa). "Pertama atas nama lembaga saya mengucapkan selamat dan sukses ulang tahun ke-53 kepada Harian Memorandum, sebagai salah satu media besar di di Jawa Timur, yang mampu bertahan di tengah menjamurnya media digital atau media alternatif," kata Nurhasan. Prof Nurhasan juga melihat perubahan Memorandum yang tumbuh pesat di era yang serba digital saat ini. "Menurut saya, perubahan yang terlihat jelas pada aspek konten, kemasan, dan pilihan platform sehingga lebih mudah di akses. Sehingga memasuki usia 53 tahun, Memorandum yang dulu dikenal hanya sebagai media cetak, sekarang sudah bergerak merambah online melalui memorandum.co.id.YouTube, Facebook, Instagram," jelasnya. Sebagai koran yang sudah berusia 53 tahun atau lebih dari setengah abad seharusnya yang dilakukan Memorandum agar tetap eksis kuncinya Memorandum harus mampu beradaptasi dan berinovasi. Karena hanya yang mampu beradaptasi dan berinovasi yang mampu menjadi pemenang, siapapun baik perorangan atau lembaga. "Memorandum juga harus mampu memunculkan keunikan yang menjadi diferensiasi dengan media lain, memiliki wartawan dan redaksi yang hebat, dan mampu melakukan engagement dengan user," jelasnya. Karena user media digital, lanjut Prof Nurhasan adalah gen milenial yang berbeda dengan user media cetak. Misalnya dengan infografis, dengan video, tidak hanya mengandalkan teks dan foto, user lebih suka membaca dari medsos, bukan dari web. "Untuk setiap format tersebut, harus tetap dipastikan agar pembaca tetap mendapatkan user experience terbaik, meski dia berada di halaman media sosial," paparnya. Sedangkan menurut Rektor Unesa ini, transformasi digital yang dilakukan Memorandum sudah berjalan dengan baik, meskipun perlu terus disempurnakan sesuai dengan kebutuhan demand driven atau user. Misalnya perubahan yang nampak terlihat, sudah mulai ada pilihan platform digital selain cetak, mulai memanfaatkan platform TV berbasis Youtube. "Termasuk bukan cuma masalah platform, digital is mindset. Digital itu mindset, culture, dan gaya hidup ternyata," cakapnya. Diketahui juga tahun ini, Memorandum akan me-launching Memorandum TV Youtube dan mengembangkannya, tentu pihaknya menyambut baik inovasi yang dilakukan Memorandum dengan melakukan diversifikasi platfom dalam bentuk TV Youtube. "Harapan saya konten yang disajikan TV Youtube harus tetap mencirikan harian Memorandum, memiliki positioning yang jelas, dan berbeda ditengah-tengah banjirnya TV Youtube yang lain," dukung Prof Nurhasan. Di akhir wawancara, Prof Nurhasan menyarankan kedepan agar Memorandum mampu berkembang dengan baik, harus memegang kaidah fikih yaitu “Mempertahankan yang lama yang masih baik, dan mencari yang baru yang lebih baik”. "Agar tetap eksis, harian Memorandum harus tetap mempertahankan konten-konten yang menjadi keunggulan yang menjadi ciri dari Memorandum, dan berani melakukan adaptasi, transformasi, dan berinovasi untuk melakukan terobosan sesuai dengan perkembangan zaman," pungkasnya. (alf)
Sumber: