Tangkal Radikalisme, Polres dan Kemenag Bojonegoro Gelar Pertemuan Bersama Pimpinan Ponpes

Tangkal Radikalisme, Polres dan Kemenag Bojonegoro Gelar Pertemuan Bersama Pimpinan Ponpes

Bojonegoro, memorandum. co. id - Menjalin sinergitas, Polres Bojonegoro bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro menggelar pertemuan dalam rangka nntisipasi masuk dan berkembangnya paham radikalisme dan anti Pancasila pada lingkungan Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Bojonegoro, di Gedung AP I Rawi Polres Bojonegoro, kemarin Dalam kegiatan tersebut, dihadiri Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad, Kepala Kemenag yang diwakili oleh Kasubbag TU Kemenag, Muhammad Muslikin Mufa, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)Bojonegoro, K.H. Alamul Huda, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren(Ponpes) Kemenag Bojonegoro, Moh. Zainal Arifin, Para Pejabat Utama Polres Bojonegoro dan perwakilan pimpinan Pondok Pesantren se Kabupaten Bojonegoro. Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka Antisipasi Masuk Dan Berkembangnya Paham Radikalisme Dan Anti Pancasila Pada Lingkungan Pondok Pesantren Di Wilayah Kabupaten Bojonegoro. Mari bersama-sama dan bersinergi dalam menangkal paham paham radikalisme serta intoleran. Lalu, berikan pemahaman dan mengajarkan kepada anak-anak yang berada di lingkungan ponpes untuk lebih mengenal agama dan mempunyai akhlak yang baik. Tanamkan kepada para santri untuk tetap berpegang teguh pada 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kapolres menyampaikan kepada para pimpinan pondok pesantren untuk bersinergi dan koordinasi dengan 3 Pilar, TNI-Polri dan Pemerintah setempat bersama-sama menjaga Harkamtibmas di wilayahnya masing-masing, apabila ada permasalahan atau informasi lainnya silahkan menghubungi aplikasi whatsapp “Matur Pak Kapolres, Matur Pak Kapolsek dan Matur Pak Bhabin” yang sudah disosialisasikan oleh jajaran Polsek di 28 Kecamatan. Kapolres Bojonegoro mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketahanan terhadap paham-paham radikal yang merupakan bibit-bibit aksi terorisme kepada ana-anak di lingkungan pendidikan baik madrasah dan ponpes. “Dengan memberikan ketahanan kepada anak-anak dapat mencegah terafiliasi terhadap paham radikalisme. Karena pemahaman radikalisme tersebut bisa tumbuh dan berkembang serta bisa berpengaruh terhadap Kamtibmas disekitar kita,” ujarnya. Sementara itu, Kasubbag TU Kemenag Bojonegoro, Muhammad Muslikin Mufa menyampaikan dari Kementerian Agama selalu waspada terkait paham radikalisme untuk tidak masuk di kalangan pondok pesantren dan sistem pembelajaran dilingkuan pendidikan. Kemenag Bojonegoro sudah melaksanakan penyuluhan di madrasah dan pondok pesantren yang berada dalam lingkup Kementerian Agama, "diharapkan menjadi deteksi dini maupun mencegah isu yang sangat sensitif, " ujarnya. Kegiatan tersebut dilanjutkan penyampaian materi dan pembacaan serta penanda tanganan deklarasi bersama. (top/har)

Sumber: