Pangdam Brawijaya Tinjau PLTU Paiton

Pangdam Brawijaya Tinjau PLTU Paiton

Probolinggo, Memorandum Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto didampingi Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengunjungi kawasan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Paiton untuk memastikan kompleks pembangkit listrik itu aman menjelang pelaksanaan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. "Satu dari beberapa hal penting adalah bagaimana PLTU Paiton itu harus dalam kondisi yang operasional dan tidak boleh terganggu sedikit pun," kata Nurcahyanto di sela meninjau PLTU Paiton di Kabupaten Probolinggo. Untuk lebih memaksimalkan dukungan terhadap penyelenggaraan KTT G20 di Bali, menurut Nurcahyanto, keamanan PLTU Paiton harus dilakukan penguatan keamanan baik dari segi internal maupun eksternal. "PLTU Paiton itu merupakan objek vital nasional yang bersifat strategis dan merupakan salah satu objek yang kami bantu pengamanannya," tuturnya. Apalagi dikaitkan dengan akan diselenggarakannya pertemuan G20 maka Kodam V/Brawijaya ingin memastikan PLTU Paiton tidak terganggu. Nurcahyanto menuturkan, pengamanan PLTU Paiton tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga eksternal, yaitu masyarakat yang ada di sekitar PLTU harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka menjaga keamanan kompleks tersebut. Dia menjelaskan, TNI AD ingin membantu pembinaan kepada masyarakat agar mempunyai rasa tanggung jawab di bidang keamanan terkait PLTU Paiton. "Selain itu, kami juga menyiapkan alutsista untuk memberikan perlindungan ketika akan dibutuhkan karena ancaman terhadap objek vital negara bisa berasal dari mana saja," kata Nurcahyanto. Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PT PLN Nusantara Power Rachmanoe Indarto mengatakan, PLTU Paiton merupakan kompleks pembangkit listrik terbesar dengan kapasitas 4.700 megawatt (MW). Angkanya setara dengan pasokan sekitar 15 persen kebutuhan listrik di Pulau Jawa-Bali. "Untuk menyambut pengamanan G20, PLN membentuk tim kesiapsiagaan pengamanan listrik secara nasional, utamanya pasokan listrik Jawa, Bali dan Madura dengan pembentukan posko di Jakarta. Sedangkan di Bali yang melibatkan kesiapsiagaan dari sisi pembangkit," katanya. (fer)

Sumber: