Sempat Diteriaki, Sopir Tidak Mendengar
PASURUAN - Kecelakaan maut di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu kembali menelan korban jiwa. Mobil travel jenis Mitsubishi L300 dihantam KA Jayabaya jurusan Jakarta-Malang pada Rabu (9/1), di perlintasan Desa/Kecamatan Beji, Pasuruan. Dalam musibah itu menyebabkan 5 orang tewas seketika, dan satu selamat. Korban tewas teridentifikasi sebagai sopir travel berikut 4 penumpangnya. Sedangkan 1 penumpang hanya mengalami luka ringan. Rencananya mobil travel tersebut menuju Surabaya setelah dari Jember. Sewaktu kejadian mobil travel sedianya akan menjemput penumpang di Desa Beji, Kabupaten Pasuruan. Mobil P 1264 DE ini ketika kecelakaan disopiri Mambaul Fadil (42). Kendaraan itu tiba di Pasuruan sekitar pukul 01.30, selanjutnya masuk ke Desa Beji melalui jalan depan markas Yonkav 8/Tank. Di jalan depan markas Yonkav 8 ini memang terdapat perlintasan KA. Meski tanpa palang pintu, namun di perlintasan ini terdapat rambu peringatan. Malapetaka terjadi saat mobil berada di jalur kereta, bersamaan dengan itu muncul KA Jayabaya dari arah barat. Saking kencangnya KA, mobil tidak bisa lagi menghindar hingga tertabrak kereta bernomor lokomotif CC 2061306 yang dimasinisi Ponco. "Pengemudi mobil tidak memperhatikan kereta api yang berjalan dari arah barat ke timur," terang Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Eko Iskandar, kemarin. Tertabrak sedemikan kerasnya membuat mobil terseret sejauh sekitar 30 meter dan ringsek di bagian kanan. 5 penumpang mobil termasuk sopir tewas di lokasi, hanya satu penumpang selamat dan mengalami luka ringan. "Mobil travel sempat diteriaki orang yang ada di kendaraan belakangnya tapi tidak mendengar," ujar Kholik (35), seorang warga setempat. Identitas korban tewas di antaranya Mambaul Fadil (42), sopir mobil, warga Jalan Arowana V/115 lingkungan Gebangtaman, RT 3 RW 1, Desa Kebonagung, Kecamatan Kaliwates, Jember; Budi Yuniarso (51), warga Jalan Apel Raya, Patrang, Jember; Mariam (45), warga Kavling Bida Kabil Blok Lavender II/25, Nongsa, Batam; Sri Praptinianingsih (52), aparatur sipil negara (ASN), warga Jalan Kawi 5, Sumbersari, Jember; dan Riki Sukiandra (47), warga Kacapuring, Jember. Sedangkan satu korban luka adalah Sara (20), warga Pesona Surya Milenia D 17, Jember. Seluruh korban langsung dievakuasi ke RSUD Bangil. Bangkai mobil L300 masih dibiarkan tergeletak di lokasi dan sempat ditarik mobil derek untuk dipindahkan. Hanya saja, proses evakuasi sepertinya bakal berlangsung sedikit lama. Hal ini setelah jembatan kecil yang berada di sekitar lokasi ambrol saat dilintasi mobil derek. Padahal jembatan itu termasuk jadi jalur utama dalam evakuasi. Belum ada penjelasan resmi disampaikan oleh pihak kepolisian, terkait kronologi hingga peristiwa yang memakan 5 korban jiwa ini. Sekitar pukul 11.30, 2 dari 5 korban tewas telah dipulangkan ke rumah duka di Jember. Tangis haru mewarnai penjemputan korban. Jenazah Mariam (45), dan Mambaul Fadil (42), telah dibawa pulang keluarganya di Ruang Jenazah RS Bangil. “Saat ini masih dua jenazah yang dijemput keluarganya. Sedangkan tiga jenazah lagi masih menunggu pihak keluarga datang,” ungkap Saiful Arifin, Kepala Ruang Jenazah RSUD Bangil. (ryt/nov)
Sumber: