Ratusan Rumah Warga Terimbas Banjir Bercampur Limbah PG Modjopanggung

Ratusan Rumah Warga Terimbas Banjir Bercampur Limbah PG Modjopanggung

Tulungagung, memorandum.co.id - Ratusan rumah warga di sekitar PG Modjopanggung, harus merasakan banjir bercampur limbah. Diyakini limbah tersebut berasal dari pembuangan pabrik gula itu. Air banjir bercampur limbah berwarna hitam dengan bau tak sedap mulai dirasakan warga sejak Jumat (21/10/2022) lalu, dan masih terus berlanjut hingga Kamis (27/10/2022). Salah satu warga, Siti Heni (28), menyebut sejak hujan turun terus menerus pada Jumat lalu hingga hari ini, banjir bercampur limbah masih terus terjadi. Bahkan pada hari Minggu, genangan air semakin tinggi hingga masuk ke rumah warga mencapai 1 meter. "Hari Jumat mulai muncul, sempat surut kemudian malah naik lagi hingga masuk ke perumahan warga," ujarnya. Pada banjir kali ini, air bersuhu panas, berwarna hitam, dan mengeluarkan bau menyengat. "Anehnya air yang bercampur limbah itu datangnya sore menjelang magrib," keluhnya. Keluhan sama disampaikan oleh Subroto (58). Menurutnya, sejumlah warga Desa Sidorejo dan Desa Panggungrejo, Kecamatan Kauman juga merasakan dampak banjir bercampur limbah ini. Pihaknya meyakini limbah berasal dari pabrik gula. Karena limbah muncul saat pabrik bekerja menggiling tebu. Tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, limbah yang muncul juga membuat tanaman mati. "Sekarang banyak warga mengalami gatal-gatal dan nafasnya terganggu akibat bau yang muncul dari banjir bercampur limbah," ungkapnya. Dikonfirmasi tentang hal ini, Humas PG Modjopanggung, Aziz Rahman memastikan, meskipun berbau tak sedap, limbah yang bercampur banjir itu masuk kategori aman. "Itu merupakan limbah dari air jatuhan pendingin ketel yang memiliki suhu hangat," terangnya. Aziz menyebut, limbah yang meluap hingga ke pemukiman warga terjadi karena tingginya debit air di Sungai Song dalam beberapa hari terakhir. Kemudian dipicu hujan yang turun terus menerus. "Kami akan segera mengecek ke lokasi, apakah ada penyumbatan di saluran pembuangan. Selain itu, kami akan koordinasi dengan wilayah hingga desa untuk mengatasi dampak ini," pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: