Pakar: Prioritaskan Pembangunan dari Pinggir Kota

Pakar: Prioritaskan Pembangunan dari Pinggir Kota

Surabaya, Memorandum.co.id - Upaya Pemkot Surabaya membangun kota masih dinilai setengah hati. Karena pola pembangunan selalu dimulai dari tengah kota. Sementara wilayah pinggiran, terkesan diabaikan. Sehingga rakyat hanya ditunjukkan wajah kota, namun lupa dengan deretan pinggiran sebagai wajah asli Kota Surabaya. Pakar Sosiologi Perkotaan, Dr. Muhammad Jacky menyampaikan, dari dulu hingga saat ini, pembangunan di Surabaya lebih banyak diprioritasnya di tengah kota. “Ini membuat wajah pinggiran kota kurang tersentuh,” kata Muhammad Jacky. Dosen Sosiologi Unesa inj, menyebutkan, adanya pembangunan dinpinggiran. Meski bukan prioritas. Terkadang pengawasan pembangunan di pinggiran juga lemah. “Mingkin masyarajat pinggiran banyak meminta. Seperti janji janji wali kota saat maju. Saya kira itu wajar,” tegas dia. Mungkin pemkot melihat, wajah kota adalah simbul. Sehingga kebutuhan pembangunan lebih diutamakan. “Melihat priorotas tengah kota, karena simbul dan perhatian,” urai Muhammad Jacky. Apalagi warga pinggiran cenderung kritis. Mereka juga lebih banyak permintaan. Karena kebutuhan bukan saja pembangunan fisik. Namun juga pembangunan untuk mendongkrak potensi ekonomi. “Ditengah kota tidak banyak masyarakatnya. Jauh berbeda dengan di pinggiran kota,” tegas dia. Karena bukan hanya kebutuhan pembangunan fisik saja. Namun juga tuntutan kejelasan ekonomi. Sehingga masyarakat di pinggiran lebih kritis. Ia menyebutkan wajah kota di sisi Surabaya Utara ke Surabaya Barat, ke Surabaya Timur, ke Surabaya Selatan. Terkesan pembangunan ada penganak tirian. “Solusinya adalah pembangunan digeser dari pinggiran. Bukan wajah kota yang diprioritaskan. Karena dipinggirkan masih banyak kampung kumuh. Dan wilayah pinggiran itu adalah populasi asli warga Surabaya. “Solusinya prioritaskan pembanggunan pinggiran diperhatian,” tutup Jacky. Seperti diketahui, Kota Surabaya saat ini terus mengebut pembangunan box culvert di sejumlah titik. Termasuk di tengah kota Surabaya. Pembangunan yang belum usai ini, meresahkan masyarakat. Karena Kota Surabaya sudah memasuki musim hujan. Seperti proyek saluran air di Banjarsugihan II, kjji diresahkan warga. Karena pembangunan itu, menjadi penyebab rumah warga Retak hingga ambles. Penuturan warga RW 4 Banjarsugihan mengeluhkan proyek saluran air di Jalan Banjarsugihan II - Jalan Raya Tengger, Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, yang digarap asal-asalan. Ketua RW 4 Hadi Suwandi menuturkan, proyek pengerjaan box culvert yang sudah berlangsung sekitar dua bulan itu tak kunjung rampung. Selain itu, juga menyebabkan rumah milik warga retak hingga ambles. (day)

Sumber: