Derita Perempuan Bersuami Pelaku Begal Payudara (1)

Derita Perempuan Bersuami Pelaku Begal Payudara (1)

Diah (samaran) marah saat keponakannya, Harsi (juga samaran), mengaku anunya disenggol suaminya, sebut saja Johan. Dia bahkan sempat menuduh remaja itu menebar fitnah. Di mata Diah, Johan memang terihat sebagai pria sempurna. Pendiam, perhatian terhadap keluarga, disiplin, dan yang terpenting: aktif ikut kegiatan keagamaan di masjid dekat rumah. Walau jarang salat berjemaah, bahkan hampir tidak pernah, Johan dikenal suka berinfak. Hampir semua keperluan masjid tidak lepas dari uluran tangannya. Terutama untuk kegiatan remas (remaja masjid), apalagi sejak kepengurusannnya dirombak, setahun silam. Sejak Harsi dipercaya sebagai bendahara remas. “Makanya dia (Harsi, red) saya marahi habis-habisan,” kata Diah saat bertemu di kantor pengacara, sekitar Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, belum lama ini. Diah menduga itu terjadi karena Harsi kurang suka terhadapJohan. Sejak ikut keluarga Diah, anak baru gede (ABG) ini memang tidak pernah bersikap lembut kepada Johan. Hanya pada pekan-pekan awal, sikapnya baik. Selebihnya cenderung jutek dan sinis. Harsi bahkan terkesan selalu menghindari bersinggungan langsung dengan Johan. Dia bahkan selalu menolak setiap diajak makan bersama. Apalagi, jagongan pada waktu-waktu liburan. “Suami saya memang keras. Awalnya dia suka memberi uang saku kepada anak adik bungsu saya (Harsi, red) itu. Tapi, kebiasaan tersebut dihentikan karena Mas Johan menilai Harsi terlalu boros. Keponakan saya itu sering dipergoki makan dan minum di kafe-kafe mahal. Mahasiswa kan seharusnya prihatin,” tutur Diah, yang lantas mencontohkan dirinya yang dulu hidup irit saat masih kuliah di Jogjakarta. Perubahan sikap Johan inilah yang diduga Diah memengaruhi penilaian Harsi terhadap suaminya. “Awalnya Harsi minta saya memerhatikan sikap Mas Johan kepada pembantu kami,” imbuh Diah. Namun, berhari-hari hal itu dilakukan Diah, dia merasa tidak ada yang ganjil. Johan memerlakukan pembantu di rumah—yang diakui Diah masih muda dan bersih—dengan baik dan sopan. Harsi juga pernah memerlihatkan foto HP-nya yang menunjukkan tangan Johan “membegal” payudara pembantu yang memang seksi dan wow. Tapi, hal itu disanggah Diah sebagai sesuatu yang tidak disengaja. Sejak itu Harsi sudah tidak pernah melaporkan perbuatan aneh-aneh Johan. AGB ini juga jadi jarang membuka komunikasi dengan budenya.  “Mungkin dia jengah karena laporannya tidak pernah saya percaya,” kata Diah. Perubahan sikap Harsi menjadi pendiam pernah ditanyakan, tapi Harsi mengatakan tidak-ada apa-apa. Diah juga sempat memanggil pembantunya, sebut saja Sitem, dan ditanya apakah pernah dijahili Johan, si pembantu hanya diam. (jos, bersambung)  

Sumber: