Tingkatkan Produktivitas Tanaman Pangan, Puluhan Petani Ikuti Bimtek

Tingkatkan Produktivitas Tanaman Pangan, Puluhan Petani Ikuti Bimtek

Mojokerto, memorandum.co.id - Sebanyak 75 petani mulai dari penyuluh, penangkar benih padi maupun calon penangkar benih padi di wilayah Kabupaten Mojokerto mengikuti bimbingan teknis di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Mojosari, Kamis (6/10/2022). Bimtek Standarisasi Perbenihan Varietas Unggul Baru (VUB) padi ini dibuka secara langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Puluhan petani tersebut, dibimbing untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan melalui penggunaan benih bermutu dari VUB Padi. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, bahwa komoditas pangan khususnya beras, merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri perlu menjadi perhatian. "Untuk itu, maka perlu diupayakan ketersediaannya secara cukup, memenuhi standar gizi, harga terjangkau dan dapat memberikan keuntungan yang wajar bagi petani, sehingga petani tetap bergairah untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya. Ikfina memaparkan, salah satu upaya dalam peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan adalah penggunaan benih bermutu dari varietas unggul. Selain itu, benih juga merupakan kebutuhan dasar dalam melakukan kegiatan produksi tanaman. "Penyediaan benih bermutu varietas unggul yang produktivitasnya tinggi dan sesuai dengan preferensi petani dengan jumlah yang cukup dan tepat waktu, adalah salah satu strategi untuk mencapai kecukupan pangan," paparnya. Ikfina menandaskan, profesi petani saat ini sangatlah strategis untuk mempertahankan perekonomian negara, dimana petani merupakan ujung tombak dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat sekaligus menjadi capaian pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. "Saya berharap, para petani terus bersemangat dalam menanam dan dengan teknik bercocok tanam yang terus berkembang. Mulai dari pola, jenis benih, teknik pengairan, teknik pengolahan tanah, teknik pemupukan hingga teknik pemanenan, semua terus berkembang," tandasnya. Untuk itu, jelas Ikfina, selain terus bekerja, jangan lupa terus belajar meningkatkan pengetahuan mengupdate ilmu-ilmu yang terbaru. Swasembada pangan nasional masih dihadapkan pada berbagai kendala. Diantaranya semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berimplikasi pada alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. "Dan lemahnya permodalan, pemasaran, serta rendahnya posisi tawar petani dalam mata rantai perdagangan produksi pertanian, yang menjadikan produksi pertanian kita yang masih terbatas hanya sebagai pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, dan belum menjadi komoditas bisnis," jelasnya. Ikfina menegaskan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan terus berupaya mengatasi hambatan-hambatan pembangunan pertanian serta meningkatkan kinerja dalam penguatan ketahanan pangan. "Tentunya dengan dukungan para petani, penyuluh pertanian dan lembaga pertanian yang berkompeten yang memiliki program penguatan ketahanan pangan secara terpadu," tegasnya. Melalui bimtek ini Ikfina berharap, petani di wilayah Kabupaten Mojokerto mampu mengembangkan benih secara mandiri di wilayah, khususnya pengembangan padi untuk varietas-varietas unggul, sehingga dapat membuka wawasan para petani menjadi penangkar benih padi. "Selain itu, saya meminta para petani agar tidak pernah berhenti untuk belajar dan menerima berbagai inovasi dan teknologi di bidang pertanian. Sehingga kita nanti mampu menyediakan benih varietas unggul dengan memperhatikan kuantitas, kualitas dan kontinuitasnya," harapnya. Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu juga mengimbau kepada seluruh penyuluh pertanian di daerah agar terus meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada petani, sehingga para petani terbantu dalam peningkatan produksi dimasa mendatang. "Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BPTP Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan bimtek di Kabupaten Mojokerto. Ke depannya, saya berharap kerja sama pelaksanaan kegiatan seperti ini dapat lebih ditingkatkan lagi," urainya. Sementara itu, Kepala BPTP Jatim, Atekan menerangkan, BPTP Jatim merupakan UPT Badan Litbang Pertanian yang sekarang telah bertransformasi menjadi Badan Standarisasi Instrumen Pertanian. Ia mengaku kegiatan bimtek tersebut merupakan program dari badan baru tersebut yang ia fokuskan pada perbenihan VUB padi. "Sehingga dapat menumbuhkan penangkar padi. Karena untuk menjadi penangkar padi tentunya harus melalui proses, dan ini dapat kita capai melalui kolaborasi dan sinergi yang baik dari Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto serta BPTP. Mudah-mudahan apa yang kita dapat di sini dapat kita tularkan kepada kawan-kawan di lingkungan kita masing-masing," pungkasnya. (yus)

Sumber: