Pengelolaan Terminal KWR Sunan Ampel Segera Dialihkan ke Dishub Surabaya

Pengelolaan Terminal KWR Sunan Ampel Segera Dialihkan ke Dishub Surabaya

Surabaya, memorandum.co.id - Pengelolaan terminal di Kawasan Wisata Religi (KWR) Sunan Ampel segera dialihkan dari Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya ke Dinas Perhubungan (dishub) Surabaya. Sebelum pengelolaan itu resmi dialihkan, Dishub Surabaya lebih dulu menggelar sosialisasi kepada para pedagang kaki lima (PKL) di KWR Sunan Ampel. Pjs Kepala Terminal KWR Ampel Dishub Surabaya, Riza Adha Kurniawan menyampaikan, nantinya pengelolaan KWR Sunan Ampel ada di bawah naungan dishub. "Jadi nantinya setiap peraturan, retribusi dan lain-lain itu akan menyesuaikan dengan aturan Pemkot Surabaya. Jadi, Perwali Nomor 52 Tahun 2019 akan diterapkan di sini," kata Riza, Kamis (6/10). Riza juga mengungkapkan, ketika pengelolaan Terminal KWR Sunan Ampel resmi dialihkan ke dishub, maka secara otomatis ada peningkatan tarif retribusi yang berbeda dengan sebelumnya. "Makanya kami lakukan sosialisasi terkait penyesuaian tersebut dan juga kita tingkatkan sistem pelayanan di sini mulai dari kebersihan, pelayanan toilet, dan lain-lain," terangnya. Menurut dia, PKL yang hadir dalam giat sosialisasi juga menginginkan adanya peningkatan kebersihan di lingkungan Terminal KWR Sunan Ampel. Dia memastikan, keinginan para PKL itu akan ditindaklanjuti. "Kita akan tingkatkan pelayanannya. Kenaikan retribusi itu akan berbarengan dengan peningkatan pelayanan," ujar Riza. Selain itu, Riza juga mengungkapkan, saat ini terdapat sejumlah stan baru yang dibangun di Terminal KWR Sunan Ampel. Selain dapat berfungsi untuk meneduh ketika hujan turun, stan itu juga bisa digunakan pengunjung sebagai tempat istirahat. "Stan baru itu kita bangun fungsinya adalah untuk tempat istirahatnya crew driver maupun peziarah. Apalagi ini menghadapi musim penghujan. Kita kasih tempat supaya bisa ngecas (handphone), bisa ngeleset (berbaring), istirahat di situ," tuturnya. Untuk menjaga keamanan pengunjung yang tengah beristirahat di sana, maka stan-stan tersebut sengaja dibuat sekat. Menurut Riza, hal itu dilakukan supaya dapat meminimalisir potensi tindak kriminalitas pencurian. "Makanya kita sekat seperti itu, supaya dapat meminimalisir tingkat kejahatan. Karena kalau kita bikin terbuka, nanti takutnya campur dengan yang lain, sehingga keamanan dan kenyamanannya kurang," ujarnya. Riza menyatakan, keberadaan tempat atau fasilitas untuk beristirahat di Terminal KWR Sunan Ampel diharapkannya dapat digunakan dengan baik oleh para pengunjung. "Kalau ada teman-teman yang beli di warung, bisa dimakan di situ sebagai tempat makan, tempat istirahat atau menunggu waktu salat," jelasnya. Di samping itu, pihaknya juga berharap, ke depan dishub dapat terus menjalin sinergi dengan PKL Terminal KWR Sunan Ampel. Karena baginya, pelayanan PKL kepada para pengunjung yang datang juga akan berimbas terhadap kenyamanan di Terminal KWR Sunan Ampel. "Ini supaya peningkatan pelayanan dan sistem yang ada di kawasan ini semakin baik, semakin bagus, kita tingkatkan. Kita sesuaikan tarifnya, juga kita tingkatkan pelayanannya. Karena semua itu adalah demi kenyamanan, keamanan, dan keramahan dari KWR Ampel," tandas Riza. (bin)

Sumber: