Jembatan Bandar Ngalim Ditutup, Omset Perahu Tambangan Naik

Jembatan Bandar Ngalim Ditutup, Omset Perahu Tambangan Naik

Kediri, memorandum.co.id - Penutupan Jembatan Bandar Ngalim Bandar Kidul Kota Kediri yang dilakukan Pemkot ternyata memberi berkah bagi tambangan yang beroperasi tak jauh dari lokasi. Seperti dituturkan Saipul (36) yang mengoperasikan tambangan di Desa Bulu, Dusun Karangdoro, Kecamatan Semen, Kediri. Ia beserta rekannya sudah mengoperasikan tambangan tersebut sejak 8 tahun lalu. “Iya, tambangan ini sejak seminggu lalu pendapatannya lumayan banyak. Kenaikan ini akibat penutupan pembangunan jembatan,” urainya mengawali obrolan,  Senin (3/10) di lokasi. Saipul selain mengoperasikan perahu tambangan juga memiliki satu-satunya warung kopi di pinggir sungai. Sebelum penutupan jembatan rata-rata per hari buka mulai jam 6 pagi hingga jam 9 malam  mendapatkan Rp 200 Ribu. “Kini hasil tambangan bisa Rp. 350 ribu. Ya kami juga gembira. Maklumlah, tambangan di sini kan tidak hanya punya kami, di dekat sini gak jauh juga ada tambangan lain," imbunya. Memang terlihat tidak jauh dari lokasi ada tambangan lain. Saipul menambahkan, tambangan yang ia kelola adalah kepunyaan orang lain. Tambangan itu sendiri menghubungkan wilayah desa di sebelah barat dan wilayah kelurahan Manisrenggo kecamatan Kota Kediri di sebelah timur. Namun justru adanya luapan pengguna tambngan, kini malah memunculkan persoalaan baru, pihak timur sungai, perumahan yang digunakan akses jalan ke tambangan dilewati justru keberatan, pihak kelurahan setempat telah membatasi hingga jam 6 sore untuk operasioanal serta menaikkan kompensasi setoran bagi hasil menjadi Rp. 390 ribu per hari. Mendapati kenyataan ini saipul dan kawannya hanya pasrah saja.(kal/mon)

Sumber: