Misteri Menghilangnya Orang-Orang Tersayang (4-habis)

Misteri Menghilangnya Orang-Orang Tersayang (4-habis)

Tidak lama setelah lamaran, prosesi pernikahan pun digelar. Sederhana. Mereka lantas tinggal di rumah keluarga Steve. Di salah satu pavilion rumah keluarga tersebut. Hingga suatu hari Steve memergoki istrinya berbicara serius dengan Dani di teras belakang rumah utama. Sangan serius sampai terjadi ketegangan di antara mereka. Tidak jelas apa yang mereka pertengkarkan. Steve berusaha melerai, tapi pertengkaran semakin tidak terkontrol. Ayah dan ibu Steve sampai berlari-lari dari dalam rumah mendengar teriakan-teriakan mereka. Keduanya berusaha melerai juga, tapi tidak mempan. Ibu Steve sampai ikutan berteriak-teriak. Puncaknya ibu Steve pingsan. Baru pertengkaran usai. Dani sibuk memperhatikan ibunya. Demikian pula Steve. Sementara itu Irine masuk kamar. Sampai sore Irine mengurung diri. Steve yang mengetuk pintu kamar sama sekali tidak dihiraukan. Lelaki tersebut bahkan terpaksa harus tidur di sofa karena sampai Steve bangun keesokan paginya Irene belum membangunkan. Irene bahkan menghilang entah ke mana. Kamarnya kosong. Dicari ke sana-kemari tidak ditemukan. Steve menghubungi mertuanya. Juga tidak ada. Demikian juga di rumah beberapa kerabat dekat lain. Zong. Dani jadi sasaran sidang keluarga. Bak pesakitan, dia diberondong berbagai pertanyaan oleh ayah, ibu, dan kakaknya. Buntu. Dani tutup mulut. Dia bahkan lantas pergi keluar rumah tanpa sepatah kata jawaban. Ayahnya murka. Dani dilempar sandal. Tapi pemuda tersebut bergeming. Dia terus melangkah tanpa menoleh. “Sampai sekarang Dani belum pulang. Sudah lebih dari tiga bulan,” kata Steve. “Irine?” “Juga” “Belum kembali?” “Yang datang malah panggilan sidang cerai dari PA (pengadilan agama).” “Irine datang ke sidang?” “Ndak.” “Jadi dia tidak pernah datang ke sidang?” “Tidak pernah. Selalu diwakili kuasa hukumnya.” Steve lantas mengeluarkan HP-nya dan memperlihatkan pesan WA di layarnya. Dua WA. Dari Irine dan dari Dani. Masing-masing berisi pesan yang membuat pusing Steve. Irine mengaku terpaksa kabur dari rumah agar Steve bisa hidup tenang bersama keluarga. Sementara Dani menuliskan pesan bahwa tidak tidak bisa menceritakan mengapa bertengkar vs Irine. Demi keutuhan rumah tangga kakaknya itu. “Aku tidak ingin menjadi penyebab keretakan hubungan Kak Steve dengan Irine. Biarkan aku pergi,” tulis Dani dalam pesan WA-nya seperti dibaca Steve. Celaka. Setelah itu nomor HP Irine dan Budi  tidak bisa dihubungi. Dicoba beberapa kali selalu gagal. Tidak aktif. “Aku kehilangan dua orang yang kusayang tanpa tahu apa yang terjadi,” kata Steve. (jos, habis)    

Sumber: