Setelah 30 Tahun Menanti, Proyek Saluran Air Tambak Mayor Digarap

Setelah 30 Tahun Menanti, Proyek Saluran Air Tambak Mayor Digarap

Surabaya, memorandum.co.id - Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya mulai mengerjakan proyek saluran air skala besar di Jalan Dupak Rukun Barat, Jalan Tambak Mayor, hingga Jalan Tambak Pring, Kelurahan/Kecamatan Asemrowo. Dengan adanya saluran air ini, diharapkan ketika musim hujan dapat mengatasi banjir yang bertahun-tahun menghantui warga. Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo menjelaskan, saluran air di kawasan tersebut sangat ditunggu oleh warga. Sebab, selama ini belum ada saluran air yang memadai untuk menampung luapan. Tak ayal, setiap musim hujan wilayah tersebut dipastikan banjir. “Alhamdulillah setelah 30 tahun, akhirnya ada upaya perbaikan dan pengerjaan saluran baru di Jalan Dupak Rukun Barat, Jalan Tambak Mayor, hingga Jalan Tambak Pring. Kami harap pekerjaan rampung tepat waktu. Sehingga ketika musim hujan, tidak ada lagi banjir yang selama ini terjadi,” ujarnya, Selasa (13/9/2022). Proyek saluran sepanjang 478 meter tersebut direncanakan selesai dalam waktu dua bulan. DSDABM terus mengebut pengerjaan mulai pukul 22.00-05.00. Setelah pemasangan u-ditch tuntas, selanjutnya akan dilakukan peninggian jalan. Penambahan sekitar 8 sentimeter. “Untuk mempercepat pengerjaan, kita terapkan sistem buka tutup jalan di lokasi proyek. Karena ini jalan utama, jalan satu-satunya yang dilalui oleh warga. Jadi kita mohon warga untuk sabar dan mengerti, pada saat jam pekerjaan agar menyesuaikan waktunya jika masuk ke arah kampung,” tutur Widodo. Bahkan, tak jarang terjadi gesekan antara warga dengan aparat. Lantaran banyak warga yang tak sabar untuk melintas. Di samping itu, dalam beberapa hari ini proyek berjalan, DSDABM juga mengalami kendala di lapangan. Yakni, proses pengerukan terkena pipa PDAM. “Kami berharap warga sabar untuk menunggu prosesnya tapi nanti dirasakan selamanya,” tandasnya. Kemudian, pada waktu bersamaan, DSDABM juga tengah melakukan normalisasi saluran air di tepi tol Dupak dan Romokalisari. Panjangnya ratusan meter. Normalisasi bertujuan untuk membuat sodetan aliran air dari drainase menuju pembuangan akhir boezem Asemrowo. (bin)

Sumber: