Di Makam Pahlawan, Warga Surat Ijo Minta Presiden Turun Tangan
Surabaya, Memorandum.co.id - Perjuangan warga yang tergabung dalam Perkumpulan Penghuni Tanah Surat Ijo Surabaya (P2TSIS) seakan tidak pernah berhenti. Minggu (10/11), sekitar 1.000 orang menggelar aksi dan sekaligus tabur bunga di Taman Makam Pahlawan 10 Nopember di Jalan Mayjen Sungkono. Aksi ini diawali dengan tabur bunga di makam pahlawan sebagai bentuk penghargaan terhadap para pejuang. Setelah itu digelar upacara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam kesempatan tersebut ketua umum P2TSIS Bapak Endung S, memberikan pernyataan soal permasalahan surat ijo yang sampai sekarang belum juga tuntas. Maka, ia bersama dengan warga lainnya terus berjuang agar warga berhak atas tanah yang sudah ditempati puluhan tahun tersebut. “Kami minta tanah surat ijo dihapus,” tegas dia. Sedangkan Hariyono, pengurus P2TSIS, dalam orasinya menyatakan bahwa HPL (hak pengelolaan lahan) bukan kepemilikan. Maka warga tidak boleh dibebani pajak ganda. Tidak itu saja, surat ijo tidak terdaftar di kementerian dalam negeri. “Kami meminta agar pemkot melepas tanah ijo ke masyarakat. Sebab, pemkot tidak berhak memiliki karena tak memiliki bukti yang sah,” tegas dia seraya menambahkan aksi ini sudah mendapat izin dari kepolisian. Sementara itu dalam aksinya, warga membentangkan berbagai macam spanduk di halaman makam pahlawan. Isinya antara lain Bapak Presiden RI tolong kami: bebaskan tanh kami dari belenggu Pemkot Surabaya yang berjumlah 48 ribu persil, Hapus surat ijo kami sudah tukar guling tanah masih diberi surat ijo, Hapus pajak ganda PBB yas retribusi no. (udi/dhi)
Sumber: