Buru Tahanan Kabur, Polsek Tenggilis Mejoyo Akan Koordinasi dengan Polres Sampang

Buru Tahanan Kabur, Polsek Tenggilis Mejoyo Akan Koordinasi dengan Polres Sampang

Surabaya, memorandum.co.id - Upaya proses penyelidikan kasus kaburnya tiga tahanan Polsek Tenggilis Mejoyo pada April 2019 lalu terus dilakukan. Kabar yang terbaru, penyidik dan opsnal secepatnya akan berkoordinasi dengan tim Satreskrim Polres Sampang yang merupakan tempat asal kedua terduga pelaku Anwar dan Rahmat. "Saya kan baru di sini. Jadi saya akan lebih dulu kumpulkan data. Setelah itu, saya dan anggota melakukan penyelidikan. Kalau perlu, kami juga koordinasi dengan Polres Sampang, memastikan keberadaan pelaku," tegas Kanitreskrim Polsek Tenggilis Mejoyo Iptu Biadi, Minggu (14/8/2022)petang. Informasi dihimpun, niat kabur tersangka Anwar, Indra dan Rahmat berawal dari pertemuan mereka di balik jeruji besi. Anwar ditangkap pada 10 Maret. Anwar dijebloskan ke sel tahanan karena menjadi pengedar narkoba. Begitu pula Rahmat. Dia juga ditangkap di hari yang sama karena kasus narkoba. Berselang dua hari, Anwar dan Rahmat mendapat teman baru di tahanan Polsek Tenggilis Mejoyo. Dia adalah Indra, yang ditangkap dua hari berselang. Ia ditangkap karena kasus penipuan dan penggelapan. Kuat dugaan, ketiga tahanan yang kabur ini sudah bersekongkol merencanakan pelarian tersebut. Sedangkan tahanan lain memilih untuk tidur. Sebagian tahanan lain tidak berani untuk keluar dari dalam sel tahanan. Hampir dua tahun, Indra ditangkap. Dalam pengakuannya, usai kabur dari tahanan, Indra berjalan kaki melintasi Jalan SIER Rungkut Industri ke arah barat. Berbekal uang di sakunya, bapak empat anak itu mencegat taksi 200 meter dari mapolsek. Dia meminta sopir taksi konvesional itu untuk menghantarkannya ke tempat tinggalnya di kawasan Patua. "Saat itu polsek sepi. Memang ada yang patroli tapi tidak melihat saya. Setelah berjalan ke arah barat saya langsung naik taksi ke Patua," terang Indra kala itu. Di rumahnya, Indra melampiaskan kerinduannya setelah bertemu tiga buah hati dan istri yang sedang mengandung bayi keempatnya itu. Tidak lama setelah bertemu anak istri, tersangka mengemasi baju di lemari. Dengan memasang kancing baju, dia buru-buru keluar rumah. Indra meminta tolong tukang ojek di ujung gang untuk menghantarkan ke terminal. Indra mengaku, jika saat itu tidak berniat untuk kabur. Meski ia sempat diajak untuk kabur oleh Anwar dan Rahmat, ia menolak. Baru sekitar satu jam, ia berubah pikiran. Ketika petugas lengah, Anwar dan Rahmat dengan santai membuka pintu tahanan dan kabur. "Saya tahu temen-temen kabur. Saya diajak ndak mau. Tapi setelah jarak sekitar satu jam, saya berubah pikiran. Saya ikut (kabur)," kata Indra.(fdn)

Sumber: