Begini Keseruan Karyawan Memorandum Ikut Lomba Pinalti Pakai Contong

Begini Keseruan Karyawan Memorandum Ikut Lomba Pinalti Pakai Contong

Surabaya, memorandum.co.id -  Memasuki hari kedua perlombaan dalam rangka memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke 77 yang digelar Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum di Jalan Ketintang Baru III/91 berlanjut,  berlangsung seru dan meriah, Kamis (11/8) sore. Kali ini yang dilombakan adalah pinalti menggunakan contong dan gaple/domino. Khusus lomba pinalti ini peserta memakai contong atau corong diletakkan di wajah.  Tentu saja banyak momen lucu ketika peserta menendang bola plastik kecil. Begitu peserta menendang bola mengundang tawa dari karyawan lain. Apalagi tendangannya melenceng jauh dari sasaran gawang kecil yang tanpa penjaga gawang. Meski gampang-gampang susah, tapi ada yang berhasil melesakkan bola ke gawang. Dari dua kali kesempatan menendang bola, ada yang berhasil menjaringkan ke gawang  satu dan dua. Paling banyak gagal total karena bolanya melebar kemana. Yang berhasil memasukkan bola akan masuk babak final untuk menentukan pemenang. Dan pemenang lomba pinalti menggunakan contong, yakni juara 1 direbut oleh Farid Al Jufri, karyawan bagian layout dan juara 2 disabet Suhadak, karyawan bagian pra cetak. Selesai lomba pinalti menggunakan contong, karyawan Memorandum melanjutkan lomba gaple beregu. Diketahui juara 1 berhasil direbut oleh pasangan Ferry Ardy Setiawan, redaktur halaman 1 dan Irfan, bagian layout. Sedangkan juara 2 dimenangkan oleh pasangan Novi Triyanto, redaktur halaman  Polisi Kita dan Danny, wartawan. Sementara itu, Pemimpin Redaksi SKH Memorandum, Arief Soesiawan mengatakan, lomba yang digelar selain untuk memperingati ke Kemerdekaan RI Ke 77, juga untuk menjalin keakraban antar-karyawan Memorandum agar lebih guyub ke depannya. "Hadiahnya memang tidak seberapa, tetapi kita bisa melihat antusias para peserta untuk mengikuti rangkaian lomba yang diadakan di kantor. kegiatan ini bisa menghilangkan kejenuhan yang tiap harinya disibukkan dengan pekerjaan”, kata Soesiawan. (rio)

Sumber: