Grisela yang diresmikan tahun lalu pada peringatan Hari Kesehatan Nasinal 2021 ini, telah mengirimkan 13 dokter untuk pelatihan akupuntur untuk mendukung pembentukan Grisela di tingkat kecamatan. Grisela ini dilengkapi dengan fasilitas ruang tunggu, ruang periksa, ruang baby spa, dan juga ruang terapi. Memiliki jadwal pelayanan mulai Senin hingga Kamis, Grisela mempunyai rata-rata kunjungan pasien 3 orang per hari.
Menerima kehadiran tim penilai lomba asuhan mandiri dan akupresur tingkat provinsi Jawa Timur pada Kamis (11/8) di Guest House Lamongan, Pak Yes memaparkan bahwa potensi asman di Kabupaten Lamongan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan meminum jamu, memiliki 135 asman di semua kecamatan, masih adanya tradisi turun-temurun yang dalam hal ini adalah pijat, juga memiliki 595 penyehat tradisional dengan 120 orang ber STPT (Surat Terdaftar Penyehat Tradisional).
“Saya dan juga stakeholder terkait telah membuat komitmen untuk penguatan asman, sudah menyiapkan anggaran khusus dan juga mengalokasikan 8 persen dana desa untuk asman. Kami juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan seluruh OPD dengan gerakan minum jamu setiap selesai senam pada hari Jum’at, dan melakukan kolaborasi triple helix yakni pemerintah, perguruan tinggi, dan kelompok masyarakat,” papar Pak Yes.
Berbagai strategi untuk penguatan kelompok Asman di Lamongan dilakukan dengan berbagai cara, melakukan pembinaan, termasuk penandatanganan MoU dengan retail modern untuk pemasaran produk Asman, hingga membudayakan pemanfaatan toga melalui festival asman dan memberikan layanan pijat juga akupresure untuk masyarakat.
Sebelumnya Kabupaten Lamongan berhasil meraih juara 1 lomba Asman Provinsi Jawa Timur pada 2021, Pak Yes berharap tahun ini Asman Toga dari Desa Lembor Kecamatan Brondong ini dapat kembali meraih juara pertama lomba Asman Provinsi Jawa Timur.
“Kelompok Asman dan inovasi Grisela ini turut berkontribusi poitif pada kinerja sektor kesehatan Lamongan. Pada 2021 IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Lamongan bahkan melampaui Jatim (72,14) dan nasional (72,29), yakni 73,12. Indeks kesehatannya juga terus meningkat menjadi 0,808 pada 2021, begitu juga usia harapan hidupnya yang menjadi 72,49 pada tahun 2021. Semoga tahun ini kita bisa kembari meraih juara 1 pada lomba asman tingkat Provinsi Jawa Timur,” tambah Pak Yes.
Ketua tim penilai asman Provinsi Jatim dr. Ninis Herlina Kirana Sari sangat mengapresiasi 7 poin yang dipaparkan Pak Yes. Menurut beliau Lamongan memiliki berbagai inovasi yang patut dibanggakan, salah satunya yakni Griya Sehat yang dimiliki. “Griya sehat ini belum semua kabupaten/kota memiliki. Harapan kami ini bisa dijadikan studi banding, serta ini akan kami catat sebagai aset Jatim yang bisa kita banggakan,” ucap dr. Ninis menanggapi paparan Pak Yes.(*)