Gelar Pers Tour, Pemkab Mojokerto Bangkitkan UMKM dan Ekraf
Bupati Ikfina Fahmawati didampingi Kadis Kominfo dan Kadis Budporapar Mojokerto. Mojokerto, memorandum.co.id - Guna mendongkrak perekonomian di wilayah Kabupaten Mojokerto pasca dihantam badai pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Mojokerto berusaha membangkitkan potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sektor pariwisata. Dengan bangkitnya UMKM dan sektor pariwisata, diharapkan akan mendongkrak kontribusi PAD. Agar geliat UMKM normal kembali, salah satu langkah Pemkab Mojokerto melalui Dinas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar pers tour yang bertajuk Pawarta Kabupaten Mojokerto Mblarah Bareng Diskominfo Kabupaten Mojokerto. Pers tour IV ini, terdapat lima lokasi potensi ekonomi kreatif (Ekraf) UMKM. Yakni produk olahan bambu R. Khan Art Studio, Desa Ngares, Kecamatan Gedeg. Masrukhan, produk olahan enceng gondok Banyu Putih ART, Desa Jeruk Seger, Kecamatan Gedeg. Suliadi, pengrajin batik tulis Rasu'an Lampahan, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Lina Desriana. Kemudian produk recycle dari bahan jins UPJECT, Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Lia N. Terakhir perajin kostum karnaval Trawas Trashion Carnival, Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Tri Mulyono. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, bahwa kegiatan pers tour ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi daerah, terutama di sektor wisata, UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf). "Ini spesial, karena kegiatan ini adalah masukan dari kalian semuanya. Artinya, bahwa kalian melihat adanya suatu peluang untuk melakukan kegiatan yang produktif demi kemajuan Kabupaten Mojokerto," katanya, Kamis (28/07/2022). Di sini Ikfina menandaskan, bahwa pasar itu penting. Kalau mau harus menciptakan pasar dahulu. Kalau tidak menciptakan pasar, ya maka mengikuti pasar yang sudah ada. "Nah ini yang seringkali menjadi masalah," tandasnya. Terkait dengan permodalan, Ikfina mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu dengan OJK, yang harusnya segera ditindaklanjuti dari Dinas Koperasi, karena hubungannya dengan permodalan. OJK menyampaikan, bahwa bank-bank ini semuanya punya program khusus. "Program khusus untuk memberikan permodalan dengan bunga yang sangat rendah, yang memang untuk semua kalangan usaha mikro, kecil. Nanti melalui OJK kita akan dihubungkan dengan bank-bank. Nah kita kan harus punya data yang lengkap, siapa yang butuh," ungkapnya. Karena didalam bisnis, jelas Ikfina, lebih baik itu pinjam daripada dikasih. Karena kalau pinjam wajib mengembalikan. Mau tidak mau ada semangat memacu produksi dan penjualan. "Kalau tidak, bagaimana bisa mengembalikan pinjaman uang. Tapi kalau dikasih, maka semangat ini tidak ada. Nah kita harus melihat dari sisi positif dan produktif. Makanya terkait dengan hal ini, ya seperti itulah prosesnya," tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto menerangkan, pers tour hari ini berbeda dengan kloter pertama sampai ketiga yang fokus pada sektor pariwisata. Dalam pers tour kloter empat ini fokus pada pelaku UMKM dan ekraf di Kabupaten Mojokerto. "Tujuan dari kegiatan ini adalah mempromosikan tempat wisata dan ekraf. Para awak media kami harapkan membantu mempublikasikan UMKM dan ekraf agar semakin dikenal masyarakat," terangnya. Dalam pers tour yang mengunjungi ke empat lokasi UMKM ekraf. Salah satunya yakni produk recycle dari bahan jins UPJECT yang berada di Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar. Usaha ini bergerak pada pengolahan limbah jins menjadi sepatu, tas, hingga dompet yang dimotori sejumlah anak muda. Lia pemilik UPJECT mengaku, usaha yang baru ia jalankan awal tahun ini mulai diterima pasar. Produknya yakin mampu bersaing dengan produk-produk sepatu lainnya. "Sementara ini pemasaran kami dari online dan beberapa kali mengikuti pameran. Keunggulan produk kita, motifnya hanya ada satu di dunia," akunya. Untuk bahan baku, Lia menjelaskan, bahwa dirinya bekerjasama dengan sejumlah pemulung dan teman untuk menyetor jens yang layak. "Kenapa kita memilih jins, karena termasuk awet dan modis hingga peka zaman," jelasnya. Lia berharap ada perhatian pemerintah untuk meningkatkan usahanya. Kini ia memiliki 4 anak buah dengan hanya dua mesin jahit."Dari jumlah itu kita mampu menghasilkan 12 kodi perbulan. Sudah ada bantuan namun belum maksimal," harapnya. Selanjutnya pengrajin kostum karnaval Trawas Trashion Carnival, Desa Trawas, Kecamatan Trawas. "Usaha kami dibidang kostum karnaval dan festival. Karena kita dari Mojokerto, maka kita fokus pada kostum Majapahitan dan kerajaan," papar Tri Mulyono. Tri mengaku, dirinya memiliki 60 anak buah yang siap berinovasi dan kreatif untuk membuat kostum. Bahkan, salah satu kostum buatannya menang dan mengikuti beberapa karnaval tinggkat nasional seperti Jember Karnaval. "Awalnya kita pada kostum limbah plastik, namun sepi peminat. Lantas muncul ide membuat kostum karnaval hingga besar seperti sekarang. Saya berharap ada perhatian pemerintah untuk tempat penyimpanan stok pesanan dan persiapan acara kostum karnaval," pungkasnya. Perlu diketahui, kegiatan pers tour tersebut berlangsung secara bergiliran selama empat hari. Mulai Senin, (25/7) sampai Kamis, (28/7) hari ini. Pers Tour diikuti sedikitnya 92 pawarta dari berbagai media elektronik, cetak maupun siber yang telah dibagi secara kelompok. (yus)
Sumber: