Surabaya 5 Kali Raih KLA, Dewan Dorong Pemkot Maksimal Atasi Kasus Kekerasan Anak

Surabaya 5 Kali Raih KLA, Dewan Dorong Pemkot Maksimal Atasi Kasus Kekerasan Anak

Surabaya, memorandum.co.id - Ditetapkannya Surabaya sebagai kota layak anak (KLA) lima kali secara beruntun mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah. Meski demikian, tak dipungkiri bahwa angka kekerasan terhadap anak akan terus ada bahkan trennya mengalami kenaikan. Dengan adanya penilaian KLA ini, Khusnul berharap mendorong upaya Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya untuk lebih maksimal dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak. "Penghargaan ini tentu sangat membanggakan. Penghargaan ini bisa diraih tentunya berkat kerja keras semua pihak, untuk saling bergotong-royong mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak," ujar Khusnul, Selasa (26/7/2022). Dengan diraihnya penghargaan ini, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan ini berharap, bisa menjadi pelecut untuk semakin semangat kerja keras, bergotong-royong, bersinergi, dan berkolaborasi seluruh pihak. Khususnya para Kader Surabaya Hebat, non-governmental organization (NGO), atau lembaga swadaya masyarakat (LSM), perguruan tinggi, dan seluruh elemen masyarakat. "Semua lintas instansi ini harus lebih giat untuk menciptakan Surabaya yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak. Sebab selama ini, masih saja ada kasus kekerasan yang terjadi pada anak," ungkapnya. Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, menyadari jika angka kekerasan terhadap anak akan terus ada bahkan trennya mengalami kenaikan. Dia mengungkapkan, angka kekerasan pada anak trennya sedang naik. Namun upaya dan komitmen pemkot harus terus didukung. Salah satu bentuk dukungan masyarakat adalah dengan tidak lagi takut untuk melaporkan kepada pejabat setempat, bila mengetahui kejadian kekerasan pada anak. Bak alarm jika ada laporan, maka seluruh pihak bersama OPD bergotong royong menyelesaikan. Dengan diraihnya lima kali berturut-turut sebaga kota layak anak, legislator dari Fraksi PDI Perjungan ini mendorong agar Surabaya naik peringkat, menjadi kota layak anak dunia. Target itu tidak muluk, jika melihat komitmen Pemkot Surabaya. Cita-cita ini, kata Ning Kaka, sejalan dengan apa yang pernah disampaikan Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara yang menyebut bahwa penilaian KLA tidak sebatas pada jumlah kasus yang marak terjadi, tapi lebih kepada bagaimana cara penanganan oleh pemerintah setempat. "Bukan tidak mungkin, Surabaya suatu saat nanti akan meraih predikat sebagai Kota Layak Anak Dunia. Komitmen Surabaya untuk mewujudkan Kota Layak Anak sudah diakui secara nasional dengan lima penghargaan yang diraihnya. Sekarang waktunya meningkatkan kelasnya menjadi Kota Layak Anak Dunia," tandasnya. (bin)

Sumber: