Tingkatkan Kapasitas Juru Sembelih, MUI Kabupaten Mojokerto Gelar Pelatihan

Tingkatkan Kapasitas Juru Sembelih, MUI Kabupaten Mojokerto Gelar Pelatihan

Mojokerto, memorandum.co.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto mengadakan pelatihan Juru Penyembelih Halal (Juleha). Pelatihan diikuti sekitar 150 orang dari pengurus MUI Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto. Pelatihan ini guna meningkatkan kompetensi dan kemampuan juru sembelih. Pelatihan yang digelar di Aula Stikes Majapahit Jalan Raya Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra. Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra mengatakan, bahwa kegiatan ini untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha 1443 H tahun 2022, dan upaya peningkatan kompetensi dan kemampuan kepada juru sembelih di Kabupaten Mojokerto. "Dalam hal ini yang akan berkolaborasi dengan bidang kesehatan hewan menyelenggarakan pelatihan juru penyembelihan hewan halal," katanya, Rabu (06/7/2022). Menurut keterangan Albarra, salah satu motivasi terselenggaranya kegiatan termotivasi mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Mojokerto. Dan ini menjadi salah satu hal yang disisipkan dalam materi untuk memilih hewan kurban di masa PMK. "Tahun ini kebetulan dengan semakin merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak. Harapan melalui pelatihan ini dapat meningkatkan keahlian dan kompetensi dari para juru sembelih termasuk memilih hewan kurban yang sehat," terangnya. Wabup yang akrab dipanggil Gus Barra ini menjelaskan, untuk pelatihan teori dilaksanakan di ruang Aula Stikes Majapahit, sedangkan untuk praktiknya dilaksanakan di tempat masing-masing peserta pelatihan. "Pelatihan Juleha bertujuan untuk sosialisasi serta meningkatkan pengetahuan, kompetensi, kemampuan dan standarisasi dalam pelaksanaan penyembelihan ternak kurban, baik sebelum maupun sesudah penyembelihan sampai dengan pendistribusian daging, serta memberikan pengetahuan tentang prinsip-prinsip kesejahteraan hewan," jelasnya. Adapun prinsip kesejahteraan hewan kurban, lanjut Gus Barra, meliputi perebahan yang thoyibban, penyembelihan sekali sayat, darah keluar dengan tuntas, hewan benar-benar sudah mati sebelum pengulitan. "Para peserta melaksanakan pretest, dan setelah praktik peserta juga melaksanakan posttest yang akan diajarkan oleh para narasumber. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar materi dan praktik yang dipahami dan diaplikasikan oleh para peserta," lanjutnya. Gus Barra berharap, para peserta pelatihan dapat menerapkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang diajarkan pada pelaksanaan penyembelihan Hari Raya Idul Adha 1443 H beberapa hari lagi. Sehingga daging yang beredar di masyarakat aman, sehat, utuh dan halal, serta layak dikonsumsi. "Mudah-mudahan kegiatan yang baik ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi juru sembelih hewan halal serta akan membawa berkah maslahah bagi kita semua," pungkasnya. Dalam kesmepatan ini, para peseta pelatihan akan mendapatkan seperangkat alat peraga penyembelihan ternak yang meliputi pisau penyembelihan, sepatu boot, apron dan cattle pack serta pengasah pisau. (yus) #WabupMojokerto #MUI #Pelatihan #JuruSembelih #IdulAdha

Sumber: