Nestapa dan Harapan UMKM di Pudak Galeri Gresik, Tersisa Satu Stan Kuliner

Nestapa dan Harapan UMKM di Pudak Galeri Gresik, Tersisa Satu Stan Kuliner

Gresik, memorandum.co.id - Wajah Pudak Galeri yang digadang-gadang sebagai pusat kebangkitan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) kini tampak lesu. Selain kurang diminati masyarakat, tempat yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Gresik Kota itu mulai ditinggalkan para pemilik stan. Hanya ada satu stan kuliner yang masih bertahan. "Satu kata yang membuat saya memilih tetap bertahan. Hope, harapan," kata Iyan, pemilik stan Mie Ayam Mie Land. Satu-satunya stan kuliner yang masih mencoba peruntungan di Pudak Galeri. Meskipun banyak rekannya yang memilih tutup, pria berusia 36 tahun optimis usahanya bisa berkembang di sana. Iyan bercerita, rekan-rekan UMKM-nya mulai pergi meninggalkan Pudak Galeri usai hari raya Idulfitri 1443 Hijriah. Entah apa yang mendasari hal itu, ia tidak ingin berspekulasi. "Saya tidak tahu kenapa semua tutup. Tapi yang pasti memang di sini sepi, saya saja rata - rata hanya lima porsi yang terjual setiap hari," ujarnya tetap tersenyum. Padahal, pria asal Kecamatan Manyar itu harus merogoh kocek sekira Rp 100 ribu untuk operasional stannya perhari. Sementara dari lima porsi yang terjual hanya terkumpul Rp 50 ribu. "Ya seperti itu kondisinya. Yang datang ke sini yang sudah kenal, sudah langganan. Saya buat adonan mie langsung ketika ada yang pesan, jadi gampang diingat," imbuhnya. Usahanya sedikit tertolong ketika ada yang menggelar kegiatan di Pudak Galeri. Biasanya dari instansi pemerintah. Seminggu tak kurang ada dua atau tiga acara di sana. "Kalau ada acara, alhamdulillah omzet bertambah. Pemerintah memang mengarahkan untuk kegiatan di sini, agar geliat ekonomi UMKMnya berjalan," tandasnya sedikit lega. Namun ketika tidak ada kegiatan, Iyan harus kuat - kuat merawat harapan. Sepinya pengunjung membuat dia harus memutar otak agar operasionalnya terjaga. "Saya masih optimis, istilahnya saya kan UMKM. Meskipun di sini banyak yang tutup, pasti ada yang datang. Harapan itu yang menguatkan saya untuk bertahan," jlentreh pria yang memiliki tiga orang anak tersebut. Seperti diketahui, setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, Pudak Galeri diaktifkan kembali sejak awal November 2021. Setidaknya ada 150 UMKM yang meramaikan tempat tersebut. Dengan 500 produk unggulan. Namun seiring berjalannya waktu, lokasi yang sebenarnya strategis itu tampak kurang menjanjikan. Banyak stan yang memilih tutup. "Sebenarnya upaya pemerintah daerah untuk meramaikan Pudak Galeri ini sudah cukup banyak. Kegiatan - kegiatan pemerintahan diarahkan ke sini. Tapi saya tidak tahu juga, kenapa masih sepi dan banyak stan yang memilih untuk tutup. Semoga ada solusi terbaik agar geliat UMKM di sini kembali hidup," lanjutnya. Masih menurut Iyan, stan mie ayamnya buka mulai pukul 08.00. Tutupnya menyesuaikan. "Sebenarnya pihak pengelola meminta buka jam 10.00, tapi saya buka jam segitu. Kadang berangkat dari rumah naik motor, kadang naik sepeda pancal. Intinya harus tetap buka, namanya usaha mas," tutupnya. Kini, Iyan hanya bisa berharap Pudak Galeri kembali ramai seperti awal-awal reaktivasi. Agar geliat perekonomian terus berjalan dan UMKM dapat terus berkembang. Berbagai cara dan solusi memang harus dilakukan. Namun yang tidak kalah penting adalah selalu merawat harapan.(and/har)

Sumber: