Purnawiyata SMPN 1 Sumbergempol Meriah
Tulungagung, memorandum.co.id - Purnawiyata SMPN 1 Sumbergempol tahun ini berjalan meriah. Ketika pra acara ditampilkan seni sholawat Al Furqon, kemudian tari goyang-goyang, dan tari tarik gebyok anting-anting oleh para siswi. Setelah itu dilanjutkan tari remo bolet. Dan saat mengawali acara, terlebih dahulu bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dengan predikat Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021, SMPN 1 Sumbergempol selalu berupaya mewujudkan lulusan yang cerdas, berkarakter, dan peduli lingkungan. Hal itu terbukti ketika acara purnawiyata, banyak siswa-siswinya yang berprestasi. Salah satunya adalah Yudovic, yang berangkat mewakili Kabupaten Tulungagung dalam Kejurprov di Jember bulan ini. Acara purnawiyata SMPN 1 Sumbergempol dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Kabupaten Tulungagung Rahadi Puspita Bintara, Kabid Ketenagaan Dispendikpora, pengawas SMP, komite sekolah, para guru SMPN 1 Sumbergempol purna tugas, para kepala SMK, para kepala SD, serta kepala desa setempat. Dalam kesempatan itu Rahadi Puspita Bintara memberikan ucapan selamat kepada wisudawan / wisudawati yang telah sukses menempuh seluruh proses pembelajaran dengan baik, yang secara resmi telah berhasil mengikuti masa pendidikan jenjang SMP. "Kami mengapresiasi untuk kepala sekolah dan jajaran, yang sudah bisa menyelenggarakan acara purnawiyata. Acara ini sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh komponen pendidikan di SMPN 1 Sumbergempol, dan ini bisa dilaksanakan begitu meriah," ungkapnya, kemarin. Kepada anak didik yang sudah lulus tahun ini, Rahadi Puspita Bintara berpesan jangan berbangga diri, karena ke depan masih banyak yang harus diselesaikan. Kemudian yang perlu diwaspadai, lanjut Rahadi, di Kabupaten Tulungagung saat ini berada pada level satu PPKM. "Artinya kita masih dalam masa pandemi, maka jangan lengah. Karena pandemi belum berakhir dengan adanya varian baru Omicron. Maka kami minta SMPN 1 Sumbergempol tetap melaksanakan pendidikan dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya. Sementara, Kepala SMPN 1 Sumbergempol Drs Sugito SKom MM menyampaikan, awalnya purnawiyata ini akan dilaksanakan di Hotel Crown, tapi tidak jadi. "Semula anak-anak klas IX mau mengadakan karya wisata namun tidak jadi. Maka sebagai pengganti atas inisiatif anak-anak, diadakanlah purnawiyata dan digelar di sekolah saja," ucapnya. Purnawiyata, papar Sugito, bukanlah kegiatan akademik atau non akademik, tetapi hanya seremonial saja. "Jadi boleh diadakan juga boleh ditiadakan, dan tidak keharusan. Maka dari itu tidak boleh dibiayai oleh anggaran sekolah atau dana Bos. Untuk itu biayanya dianggarkan dari personal," terang sugito. Selaku kepala sekolah, pihaknya ingin adanya purnawiyata agar anak-anak lebih mengenang almamater sekolahnya. "Jadi bukan mengenang hotelnya atau tempatnya purnawiyata. Diharapkan mereka lebih mencintai dan menjunjung nama baik almamaternya," ulasnya. Sugito melanjutkan, walaupun dua tahun terakhir mengalami proses yang sangat rumit karena tidak ada pembelajaran tatap muka akibat pandemi Covid-19, tetapi hasilnya, tahun ini 346 siswa klas IX lulus semua. "Kami berharap anak-anak semua bisa melanjutkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Apapun alasannya jangan sampai masalah biaya menjadi kendala, sehingga tidak bisa melanjutkan sekolah," pungkasnya. (kin/mad)
Sumber: