Polresta Sidoarjo Maksimalkan Pengamanan Desa Rawan Konflik

Polresta Sidoarjo Maksimalkan Pengamanan Desa Rawan Konflik

Sidoarjo, memorandum.co.id - Selain memperkuat pengamanan untuk antisipasi adanya bandar judi atau botoh, dalam pelaksanaan pilihan kepala desa serentak 19 Juni mendatang, Polresta Sidoarjo juga akan memperkuat pengamanan di daerah yang terindikasi rawan konflik antarpendukung. Hal tersebut ditegaskan Wakil Kapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung Andriana, saat usai menghadiri acara safari cangkruk kamtibmas, di Desa Sedenganmijen, Kecamatan Krian, Kamis (9/6). "Tentunya daerah yang terindikasi rawan konflik antar pendukung ini, pengamanannya juga akan kita perkuat," ujarnya Deny menyebut, untuk pengamanan di dasa yang terindikasi rawan konflik antar pendukung, pengamanannya berbedah dengan dasa yang tidak rawan. Di desa yang rawan konflik, Polresta Sidoarjo akan memperkuat penjagaan di setiap lokasi tempat pemungutan suara (TPS). Yakni dengan menempatkan dua personel Polisi yang di bantu dengan linmas. "Tapi kalau untuk penjagaan di desa yang tidak rawan itu, ada yang satu TPS satu Polisi. Ada yang dua TPS satu personel Polisi," ungkapnya. Deny juga membeberkan, dari data awal yang dimiliki Polresta Sidoarjo, sedikitnya ada 8 desa di Kabupaten Sidoarjo yang dianggap sangat rawan. Hal tersebut dilihat dari head to head antarcalon kepala desa (kades) petahana dengan lawan calon kasea lainya. Dan juga dilihat dari riwayat para calon kades yang dulunya sudah pernah mempunyai permasalahan sebelumnya. "Dan hal tersebut sudah kita antisipasi, tentunya pengamananya lebih banyak dari desa lainnya," pungkasnya.(bwo/jok)

Sumber: