Polsek Modung Rajin Pantau Ketersediaan dan Harga Migor Curah

Polsek Modung Rajin Pantau Ketersediaan dan Harga Migor Curah

Bangkalan, Memorandum.co.id - Kewaspadaan terhadap kemungkinan terulangnya kelangkaan dan membubungnya harga minyak goreng (migor) jelang Hari Raya Idul Andha 1443 Hijriyah menjadi fokus perhatian 17 Polsek jajaran Polres Bangkalan. Alasannya, ragam jenis sembako, terutama migor curah menjadi salah satu bahan pokok paling dibutuhkan masyarakat saat menjelang hingga Hari Raya Idul Adha. ”Makanya, rutinitas pantuan ketersediaan dan fluktuasi harga migor curah, selalu menjadi fokus pantauan anggota,” kata Kapolsek Modung, AKP Arif Djunaedi, Kamis (9/6) siang. Sekaligus, imbuhnya, meninindak lanjuti amanah Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alario. Amanah tugas itupun tidak hanya fokus pada deretan pengusaha sembako dan distributor migor di lingkup wilayah perkotaan Kecamatan Modung, Tetapi obyek pantuan menyasar pula pasar tradisional dan pertokoan di lini pedesaan, melalui giat sambang desa. Seperti Rabu (8/6) pagi, AKP Arif, sapaan akrab Kapolsek, bersama Aiptu Hariadi dan Bripka Rifai, turun langsung memantau stok ketersediaandan fluktuasi migor curah i pasar tradisional Desa Pangpajung. Sejumlah pertokoan dibeberapa perkapungan warga juga disisir secara door to door sistem (DDS). Syukurlah, stok persediaan migor curah di Pasar Pangpajung masih aman dan terkendali. Setiap toko dan distributor migor curah, baik di kompleks pasar maupun perkampungan warga masih stabil. Stok persediaan di masing-masing toko pengecer rata-rata berkisar 13 s/d 15 liter. Flutuasi harganyapun masih memathui harga eceran tertingi (HET). Rata-rata harganya dipatok pada kisaran Rp 14.500 s/d Rp 15.500 per-liter.” Seperti di Toko Sania, salah satu pengecer migor curah di Pasar Pangpajung, bahkan masih tersedia 17 liter dengan harga Rp 15.500 per-liternya,” ungkap AKP Arif. Sehari kemudian, Kamis (9/6) pagi, AKP Arif dan anggota, fokus memonitor ketersediaan migor curah di lingup perkotaan Kecamatan Modung. Semua toko sembako dan pengecer migor curah di sisir satu persatu. Ternyata, kondisinya senada. Persedaan masih mencukup kebutuhan. Harganyapun masih ada pada batasan HET. Bekisar antara Rp 14.500 s/d Rp 15.000 per-liter.”Kepada para pengusaha, kami ingatkan agar jangan sampai ada praktik penimbunan. Jika melanggar akan kami tindak sesuai tegas sesuai aturan yang berlaku,” pungkas AKP Arif Djunaedi.(ras)

Sumber: