Kematian Tamu Hotel, Paru-Paru Korban Kemasukan Air
Surabaya, memorandum.co.id - Hasil autopsi Sofiah, tamu hotel yang ditemukan tewas di kamar mandi Hotel Hasma Jaya II diketahui meninggal lemas karena air masuk ke paru-paru. Hasil visum dikatakan Kapolsek Sawahan Kompol Risky Fardian, Kamis (2/6). Hasil autopsi secara resmi belum keluar "Hasil visum korban meninggal lemas disebabkan air masuk ke paru-paru," kata Risky. Apakah korban dibunuh dengan cara dicekik ? Risky tidak mau berspekulasi karena masih menunggu hasil autopsi keluar. "Untuk sebabnya menurut dokter korban mati lemas," jelasnya. Hingga kini polisi masih fokus melakukan pencarian terhadap pria yang check in bersama Sofiah pada Senin (31/5) dinihari. Pria ini merupakan saksi kunci dalam kejadian ini. Hal ini beralasan, dikarenakan dugaan sementara kunci kamar juga pria itu yang membawanya. "Kami masih mencari keberadaan teman pria korban. Anggota kami dibackup anggota Resmob Polrestabes Surabaya," ungkap Risky. Sementara itu, Mashudi mantan suami Sofiah mengaku, usai diautopsi jenazah korban sudah dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Tanah Kali Kedinding, Rabu (1/6) sekitar pukul 00.00. Saat ini, pria yang tinggal di Jalan Tanah Kali Kerinding Lor itu kini sudah menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. "Kemarin malam sudah diautopsi tujuannya mengorek penyebab utama kematian korban," kata Mashudi, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak di daerah Gembong. Untuk luka-luka, dia tidak mengetahui karena itu rahasia polisi agar segera terungkap. "Saya enggak mau tanya. Saya ikhlaskan saja. Agar tidak ruwet. Iya saya serahkan ke pihak kepolisian," imbuh Mashudi. Selama ini, Mashudi dengan Sofiah sudah bercerai sejak 2019 dan pernikahannya dikaruniai 4 anak. Sejak pisah, Sofiah pindah ke Jepara, Jawa Tengah (Jateng) karena memang asli sana. "Korban memang jadi pengamen di lampu merah. Cuma alamat tempat tinggalnya saya tidak tahu," ujarnya. Untuk pria yang check in bersama Sofiah, Mashudi tidak mengenalnya. Ia sempat ditunjukkan laki-laki itu sama polisi dan perlihatkan video yang terekam di CCTV. "Kata polisi kenal sama orang ini, Saya bilang, enggak kenal pak, saya enggak kenal," ucap dia. Dalam video itu, pria itu ciri-cirinya pria tidak menggunakan masker dan pakai topi. Usianya lebih muda dan tidak terlalu gemuk. Pakai kaos, tidak bawa tas, celana panjang, pakai cekana jeans. Usia antara 30-35 tahun. Apakah ada dugaan korban dibunuh? Mashudi mengaku, tidak tahu. "Saya tidak mau menduga. Iya saya lebih serahkan ke kepolisian," tuturnya. Namun, dia setelah melihat foto, sepertinya korban diceburkan air kepalanya. Kalau riwayat penyakit, Sofiah punya penyakit gagal ginjal. "Sempat ada. Kalau paru paru jantung tidak ada. Sakit ginjal tahun 1994. Berfungsi satu. Ginjal satunya enggak berfungsi. Kadang-kadang nyeri sakit iya kalau kecapekan," terangnya. Mashudi punya firasat pada hari Minggu malam Senin. Dalam mimpi Sofiah pulang ke rumah. Di mimpi itu, dia cuma sempat ngomong dia ingin kembali (rujuk). Mashudi mengungkapkan, ada barang yang hilang, yakni kalung emas dan sejumlah uang. "Kalungnya enggak ada. Mungkin sama uangnya, enggak tahu saya, berapa jumlahnya," ungkap dia. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sofiah (46), tamu Hotel Hasma Jaya II, ditemukan tewas tanpa busana di kamar nomor 42 di lantai II, Rabu (1/6) sekitar pukul 13.15. Saat ditemukan, kondisi perempuan warga Jalan Tanah Kali Kedinding, separuh tubuhnya tubuhnya tertelungkup di bak air kamar mandi berkeramik warna biru laut. (rio)
Sumber: